Ahad 26 Apr 2015 20:30 WIB

Pesantren Mualaf An-Naba Tingkatkan Kemitraan dengan Berbagai Lembaga

Red: operator

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

REPUBLIKA.CO.ID, Pesantren Pembinaan Mualaf Yayasan Annaba Center Indonesia (YACI) menjalin kerja sama dengan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Kerja sama ini meliputi kemitraan di dalam bidang kesehatan. Penguasaan ilmu kesehatan perlu dikuasai santri. Ini diharapkan, ketika berdakwah di pedalaman, dapat meningkatkan taraf kesehatan masyarakat.

Kerja sama ini disepakati pengasuh pesantren Annaba, KH Syamsul Arifin Nababan, dengan direktur LKC, dr Ridho. "Adapun kerja sama awal yang dijalin adalah pemanfaatan fasilitas pengobatan yang ada di LKC Ciputat," ungkap KH Syamsul Arifin Nababan, pengasuh Pondok Pesantren Annaba Center, seperti dilansir laman Pesantren Annaba Center, Jumat (17/4).

Kiai Nababan mengucapkan terima kasih kepada dr Ridho karena berkesempatan datang ke pesantren. Ia sempat berkelakar, bila boleh diibaratkan sosok dr Ridho ini seperti figur Umar bin Khattab yang mau terjun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi warga yang membutuhkan. "Berbeda dengan pimpinan lembaga-lembaga lain yang hanya menerima proposal, laporan, atau surat semata tanpa mau terjun langsung ke lapangan," ujarnya.

Dokter Ridho merasa sangat senang bisa memberikan bekal kepada para santri yang nantinya akan kembali ke daerahnya dengan ilmu-ilmu kesehatan agar kelak mereka tidak hanya menjadi dai yang mahir dalam beretorika, tetapi juga memiliki pengetahuan akan ilmu kesehatan.

Selain bekerja sama dengan LKC Dompet Duafa di bidang kesehatan, Pesantren Annaba juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi melalui program Mualaf Education Development Project (MEDP). Program ini memberikan bantuan beasiswa bagi para santri mualaf Annaba Center yang berkualifikasi SLTA/sederajat dan diploma. Program yang berkelanjutan ini sebelumnya telah dimulai sejak tahun akademik 2011/2012 dan berlanjut hingga sekarang.

Para santri dididik pada program studi komunikasi dan penyiaran Islam sehingga nantinya dapat menjadi juru dakwah yang tidak hanya memiliki pengetahuan Islam, tetapi juga berpengetahuan yang sesuai dengan standar perguruan tinggi. ed: Nashih Nashrullah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement