Ahad 19 Apr 2015 19:55 WIB

DIANA VILLANUEVA Hijab Rahasia Kecantikan Sejati

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, Di saat sebagian besar masyarakat Barat merasa `alergi' dengan hijab, Diana Villanueva justru melihat keindahan yang menawan di balik atribut yang dikenakan oleh kaum Muslimah tersebut. Perempuan asal AS itu bahkan mengaku hijab adalah salah satu alasan yang membuatnya tertarik kepada Islam.

Sebelum menjadi mualaf, Villanueva lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga Katolik. Namun, ketika menginjak usia dewasa, dia merasa tak lagi memperoleh keba hagiaan spiritual dengan agama lamanya itu.

"Beberapa tahun yang lalu, saya merasa kehilangan arah. Saya seperti orang buta yang tidak tahu lagi ke mana arah hidup ini," tutur Villanueva membuka kisah perjalanan rohaninya, seperti dikutip laman World Hijab Day.

Selama bertahun-tahun, Villanueva menghabiskan banyak waktu untuk menemukan kembali makna hidupnya.

Ia merasa seolah-olah sedang `tertidur selama ini.

Sampai akhirnya, sekitar dua tahun yang lalu, dia mulai berkenalan dengan Islam. "Dalam pandangan saya, agama ini tampak begitu damai sehingga saya pun merasa sangat tertarik untuk mempelajarinya," katanya.

Penelitian

Meskipun hatinya mulai terpikat dengan Islam, namun Villanueva tidak mau menelan begitu saja ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW itu.Ia ingin melakukan penelitian yang mendalam terlebih dahulu, sebelum membuat kesimpulan lebih lanjut mengenai agama tersebut. "Oleh karenanya, saya membaca banyak literatur tentang Islam dan terus belajar untuk memahami agama ini," ucapnya.

Di samping itu, Villanueva juga kerap menghadiri kuliah Islam di masjid dekat tempat tinggalnya. Saat berada di dalam masjid tersebut, dia mengamati perempuan-perempuan Muslimah mengenakan jilbab.

Menurutnya, ada keindahan tersendiri di balik busana yang mereka kenakan tersebut. Keinginan untuk memeluk Islam pun semakin menjalari hati dan pikiran Villanueva sejak itu.

"Saya menyadari bahwa Islam adalah jalan hidup yang saya inginkan dan butuhkan selama ini. Namun, ketika itu saya masih merasa takut menghadapi reaksi keluarga jika seandainya saya menjadi Muslimah dan mengenakan hijab," ujarnya.

Akhirnya, setelah melalui perenungan yang cukup panjang, keinginan Villanueva untuk memeluk Islam kian mantap. Pada 15 Desember 2013, dia kembali mengunjungi masjid di dekat rumahnya bersama seorang teman. Di situ, Villanueva menemui imam masjid dan menyampaikan keputusannya untuk menjadi mualaf.

"Saya merasa begitu bahagia ketika Allah SWT mengizinkan bibirku untuk mengucapkan 'asyhadu an laa Ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan Rasuulullaah' (aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi Muhammad adalah Rasulullah)," ungkapnya.

Peristiwa itu sudah satu tahun lebih berlalu dalam kehidupan Villanueva. Kendati demikian, perempuan itu masih merasakan keharuan yang sama ketika mengingat dirinya pertama kali mengucapkan dua kalimat syahadat. "Setiap kali mengingat momen tersebut, air mata saya mengalir. Saat-saat itu begitu membekas di hati saya," kenangnya.  Oleh Ahmad Islamy Jamil ed: Nashih Nashrullah

Kecantikan yang Hakiki

Villanueva mulai mengenakan jilbab sejak hari pertamanya menjadi Muslimah. Keputusan itu dilakukannya semata-mata karena ia memang mendambakan keindahan dan makna hakiki dari berhijab.

Baginya, berjilbab tidak hanya perintah agama yang wajib dilaksanakan seorang Muslimah, melainkan juga cara untuk menjaga kehormatan dan keanggunan yang dimiliki perempuan.

"Sejak mengenakan jilbab, saya merasa Allah senantiasa memberkahi hidup saya. Ada perasaan yang begitu tenang, damai, dan terjaga," katanya.

Kini, Villanueva tak lagi merisaukan reaksi keluarganya atas keputusan yang sudah ia ambil tersebut. Dia yakin, perlahan-lahan mereka akan memahami dan mendukungnya untuk mengamalkan ajaran Islam dengan sungguh-sungguh.

Bagi Villanueva, kecantikan sejati seorang wanita terletak pada kerendahan hatinya untuk menutup aurat, bukan pada kesombongannya untuk memamerkan kemolekan tubuh. "Saya bangga mengatakan bahwa saya merasa aman dan dihormati dengan berjilbab. Hijab adalah kecantikan saya, alhamdulillah!" tutur perempuan yang kini bekerja di Departemen Kepolisian AS itu lagi. Oleh Ahmad Islamy Jamil ed: Nashih Nashrullah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement