Ahad 01 Feb 2015 20:20 WIB

Gerakan Pegida Meluas ke Denmark

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Gerakan anti-Islam yang berbasis di Jerman, Pegida, akhirnya merambah hingga ke Denmark. International Business Times melaporkan, sekitar 200 orang pendukung kelompok tersebut menggelar aksi unjuk rasa perdananya di Kopenhagen, awal pekan ini.

Aksi yang digelar di ibu kota Denmark itu diduga kuat menjadi bagian dari upaya Pegida untuk memperluas gelombang kebencian terhadap kaum Muslimin di seluruh Eropa.

Dugaan ini cukup beralasan. Pasalnya, pihak penyelenggara unjuk rasa menyatakan bahwa aksi mereka itu memang digelar untuk menentang "Islam fundamental".

Koordinator aksi Nicolai Sennels mengatakan, protes ini bertujuan membuka kesempatan ke pada masyarakat kelas menengah untuk mengekspresikan kekhawatiran mereka akan kekerasan Islam.

"Kami ingin mengirim sinyal kepada para politisi supaya mereka tahu apa yang dicemaskan oleh para pemilih mereka," kata sosok yang sebelumnya juga aktif dalam gerakan protes antiimigran di Denmark ini.

Sebagian besar pendukung Pegida yang berunjuk rasa di Kopenhagen membawa obor dan poster bertuliskan "Katakan tidak untuk Islam fundamentalis". Sementara, sebagian demonstran lainnya ada pula yang menampilkan sampul mingguan satire Prancis Charlie Hebdo yang memuat kartun Nabi Muhammad SAW.

"Tentu saja ada ruang bagi semua orang. Tetapi, ketika ada hak-hak perempuan yang ditindas atau orang yang dibunuh karena Allah, itulah yang ingin kami tentang," ujar salah satu demonstran, Elena, kepada AFP.

Kelompok Patriotische Europaer gegen die Islamisierung des Abendlandes (Patriotik Eropa Melawan Islamisasi negeri Barat) atau yang kerap disingkat Pegida, pertama kali dibentuk di Jerman pada 20 Oktober 2014. Sampai hari ini, gerakan tersebut rutin menggelar pawai pekanan untuk menentang keberadaan kaum Muslimin dan arus imigran di Eropa. Ahmad Islamy Jamil, ed: Nashih Nashrullah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement