Ahad 01 Feb 2015 19:35 WIB

PTAIN Perlu Tingkatkan Kualitas Jurnal Ilmiah

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Menilai kualitas pendidikan tinggi agama Islam negeri (PTAIN) dapat dilihat dari seberapa banyak jurnal ilmiah yang telah diterbitkan dan menjadi rujukan jurnal internasional. Beberapa PTAIN dinilai telah memiliki standar kualitas jurnal ilmial internasional, namun tidak sedikit PTAIN yang lain dinilai masih kurang dalam menerbitkan jurnal ilmiah atau jurnal ilmiah yang ada jauh dari standar internasional. Perlu inisiatif besar dari PTAIN untuk terus meningkatkan kualitas jurnal ilmiah sesuai standar internasional.

Hal inilah yang dilakukan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang atau UIN Maliki untuk meningkatkan mutu jurnal ilmiah nya sesuai standar internasional. Upaya tersebut dilakukan UIN Maliki melalui workshop akreditasi dan internasionalisasi jurnal. Kegiatan tersebut dipercayakan kepada unit informasi dan publikasi yang mengelola jurnal El- Harakah UIN Maliki Malang.

Rektor UIN Maliki Malang Prof Mudjia Rahardjo dalam kesempatan tersebut mengungkapkan seiring dengan perkembangan kampus, jurnal ilmiah juga harus terus mengalami peningkatan.

"Jurnal ilmiah sebagai komponen yang paling lemah saat ini, mari kita tingkatkan semangat kita untuk mengelola jurnal sebagai komponen penting dalam dunia pendidikan, tahun ini jurnal ilmiah kita harus mengalami peningkatan," ujarnya.

Harus Online

Saat ini masih sangat sedikit jurnal yang terakreditasi.

Terlebih dalam penerbitan jurnal ilmiah internasional, dibutuhkan standar baku yang ada. Padahal, kata dia, masih banyak jurnal yang sudah diterbitkan sekarang, masih perlu terus dirawat dan diperbaiki kualitasnya. Dan, bagi yang belum diterbitkan harus terus diupayakan agar dihidupkan kembali bersama-sama.

"Saya siap bila harus mengawal langsung pengembangan jurnal ilmiah internasional ini, karena melalui jurnal kita akan semakin diakui kualitasnya oleh dunia pendidikan," katanya. Karena itu, hal yang paling penting dipahami menyangkut pengelolaan jurnal yang baik agar diakui tidak hanya nasional melainkan internasional.

Dalam pengelolaan jurnal hal yang penting adalah semua jurnal harus dionlinekan agar dapat meningkatkan grafik dan diakui kualitasnya di dunia internasional. Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Lukman menambahkan, UIN saat ini sudah masuk dalam scopus, dan menduduki peringkat 124.

Scopus adalah layanan database ter besar di dunia yang mengindeks publikasi di jurnal.

Ia menambahkan, hanya lembaga pendidikan yang memiliki karya ilmiah dengan kualitas baik yang bisa masuk di scopus ini. Kini, sebagian UIN di Indonesia sudah mampu menyamakan standar jurnal ilmiah mereka dengan kategori scopus.

Walaupun ada sebagian UIN yang lain yang masih perlu meningkatkan kualitas jurnalnya, agar memenuhi standar jurnal ilmiah internasional.

Kondisi memprihatinkan

Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi di UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Semua jurnal ilmiah dari Universitas Islam Negeri di Tanah Rencong ini tidak satu pun yang terakreditasi di Pusat Dokumentasi dan Informasi PDII LIPI.

Hal tersebut disampaikan ketua Panitia Workshop Jurnal Terakreditasi Nasional Bereputasi Internasional Saifullah Isri di sela-sela kegiatan workshop tersebut.

Sebanyak 23 jurnal yang ada di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar- Raniry Banda Aceh tidak satu pun yang terakreditasi di PDII LIPI. Padahal, tambah dia, jurnal merupakan suatu hal penting di setiap dunia akademik, terutama bagi dosen dan guru besar di setiap perguruan tinggi. "Bagi kita di Aceh merasa prihatin karena satu pun tidak ada jurnal terakreditasi, sementara di UIN Ar-Raniry ada yang terdaftar di PDII LIPI online hanya 23 jurnal, namun sebagian besar juga tidak memiliki E-ISSN," ujar Saiful.

Kondisi ini sangat memprihatinkan, terutama saat ini semua jurnal harus berbasis E-Jurnal dan harus dapat di akses melalui online.

Oleh karena itu, ia berharap, jurnal Ar- Raniry yang usianya masih sangat muda di harapkan segera terdaftar di E-Jurnal dan sesuai dengan aturan yang berlaku. Pada saat pihaknya terus melakukan evaluasi dengan tim Dikti dan LIPI, sejak 2014 un tuk mencapai standar terakreditasi.

Kini, menurut Saiful, Jurnal Ar- Raniry telah menjalankan sejumlah aturan yang ditetapkan oleh Dikti dan LIPI. "Kita berupaya pada 2015 akan menggunakan media publikasi online OJS (Open Journal System)," tegasnya. Karena itu, diperlukan kegiatan workshop yang intensif untuk sosialisasi dan perbaikan kualitas publikasi E-Jurnal, kepada pengelola jurnal di lingkungan UIN Ar- Raniry.

Dari sinilah, kesempatan bagi akade misi UIN Ar-Raniry membuka cakrawala atau pengetahuan bagaimana cara menulis di jurnal yang terakreditasi dan bagai mana bisa menulis di jurnal-jurnal yang terakreditasi internasional. "Materi yang penting disampaikan antara lain Ke bijakan Penguatan Akademik PTAI Melalui Publikasi Ilmiah, Manajemen Pengelolaan Jurnal PTAI, Manajemen Penerbitan Jurnal Online (E-Publishing System)."

Dengan demikian, ia berharap materi itu akan membantu para dosen dan pengelola jurnal di UIN Ar-Raniry dapat menguasai dan membedakan mana jurnal-jurnal yang level lokal, nasional, dan internasional.  Oleh Amri Amrullah ed: Nina Chairani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement