Ahad 18 Jan 2015 20:12 WIB

Apa Kabar Muslim Campa?

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Komunitas Muslim Campa atau juga dikenal dengan sebutan suku Cham, dahulu pernah menghiasi catatan sejarah di kawasan Indocina. Namun, nama besar mereka itu kini seakan-akan tenggelam seiring perjalanan zaman.

Masyarakat Cham atau urang Campa adalah sebuah kelompok etnis di Asia Tenggara. Persebaran mereka umumnya terkonsentrasi di Provinsi Kampong Cham di Kamboja, serta sejumlah daerah di Vietnam Tengah, seperti Phan Rang- Thap Cham, Phan Thiet, Kota Ho Chi Minh, dan An Giang. Hari ini, suku Campa membentuk komunitas Muslim terbesar di kedua negara tersebut.

Selain itu, terdapat pula sekitar 4.000 penduduk etnis Cham yang tinggal di Thailand. Sebagian besar di antaranya telah pindah ke wilayah selatan Negeri Gajah Putih itu untuk mencari nafkah.

Antara lain, ke Provinsi Pattani, Yala, Song khla, dan Narathiwat. Secara keseluruh an, jumlah mereka saat ini diperkirakan mencapai 400 ribu jiwa.

Beberapa literatur mengungkap, etnis Cham yang ada sekarang merupakan sisa- sisa dari Kerajaan Campa yang pernah menguasai wilayah tengah dan selatan Vietnam dari abad ketujuh hingga ke-18.

Sementara itu, dari sisi antropologis, mereka disebut-sebut memiliki kaitan erat dengan bangsa-bangsa Austronesia lainnya, seperti Melayu, Filipina, dan Indonesia. Orang Campa menggunakan bahasa Cham ketika berkomunikasi dengan sesamanya. Bahasa tersebut masuk ke dalam rumpun bahasa Malayo-Polinesia.

Karakteristik ini membuat masyarakat Cham menjadi berbeda dengan sebagian besar penduduk Indocina lainnya yang merupakan penutur bahasa Austroasiatik (Viet, Khmer, dan Monik).

Sejarawan Anne-Valerie Schweyer berpendapat, nenek moyang orang Campa berkemungkinan besar berasal dari Malay sia, Indonesia, atau Borneo (Pulau Kalimantan). "Mereka telah melakukan perdagangan dengan penduduk Vietnam dan Kamboja sejak berabad-abad yang lampau," ungkap Schweyer dalam Ancient Vietnam: History, Art and Archaeology.

Islamisasi Menurut

sejarah, Kerajaan Campa didiri kan pada 192 Masehi. Negara ini men capai puncak kejayaannya sekitar tu juh abad kemudian. Pada masa itu, per eko nomian Kerajaan Campa termasuk pa ling makmur di Asia Tenggara lantaran di topang oleh perdagangan maritimnya yang kuat.

"Sejak abad ke-9, kekuatan politik dan kebudayaan orang Campa praktis mendominasi Vietnam Selatan selama seribu tahun," tulis sejarawan asal AS, Ernest C Bolt Jr, dalam salah satu jurnal yang diterbitkan Universitas Richmond, Virginia, pada 1997.

Hampir separuh dari usia Kerajaan Campa dipengaruhi oleh corak Hindu. Namun, sejak abad ke-10 hingga seterusnya, perdagangan maritim bangsa Arab membawa pengaruh budaya dan agama Islam yang kuat di negeri tersebut.

Ilmuwan geografi asal Arab yang hidup antara abad ke-13 dan ke-14, Syamsuddin al-Dimasyqi, menuturkan, Islam mulai masuk ke Campa sejak dunia Arab berada di bawah pemerintahan Khalifah Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib RA.

Pada masa-masa selanjutnya, banyak pula kaum Muslimin yang melarikan diri ke Negeri Cham karena merasa tidak cocok dengan penguasa Dinasti Umayyah. Para pelarian itu kemudian membangun interaksi yang baik dengan penduduk setempat. "Sejak itulah masyarakat Campa berbondong-bondong memeluk Islam,"tutur al-Dimasyqi.

Arkeolog dari Universitas Miami AS, Robert S Wicks, menuturkan, salah seorang dari raja Campa menyatakan masuk Islam antara 1607 dan 1676. Selama periode ini, Islam pun menjadi corak dominan masyarakat Cham.

Pengaruh budaya

Beberapa bukti yang diperoleh dari penelitian linguistik di sekitar Aceh menunjuk kan, pengaruh budaya Campa di Indonesia sangatlah kuat. Fakta tersebut dapat dilihat dari penggunaan bahasa Aceh-Chamik sebagai bahasa utama di daerah-daerah pesisir, seperti Aceh Besar, Pidie, Bireuen, Aceh Utara, Kota Lhokseumawe, Aceh Timur, Aceh Barat, Aceh Barat Daya, dan Aceh Jaya.

Naskah Indonesia dari abad ke-15 menunjukkan, salah seorang Putri Campa beragama Islam bernama Darawati meni kah dengan penguasa ketujuh Majapahit yang merupakan penganut ajaran Siwa- Budha, Prabu Brawijaya.

Tujuan pernikahan itu sendiri adalah untuk mengislamkan Kerajaan Majapahit.

Hari ini, makam Darawati dapat ditemukan di Trowulan, Jawa Timur, yang dianggap sebagai bekas ibu kota Majapahit.

Sementara, orang-orang Minangkabau di Sumatra Barat meyakini bahwa salah satu nenek moyang mereka yang bergelar Harimau Campo berasal dari negeri Campa.

Menurut Tambo, Harimau Campo bersama- sama dengan Datuak Suri Dirajo (salah satu pendiri Minangkabau), Kambiang Hutan, dan Anjiang Mualim menciptakan konsep dasar beladiri tradisional Minang kabau yang disebut silek (silat). oleh ahmad islamy jamil ed: nashih nashrullah

Minoritas yang Terus Berkembang

Oleh Ahmad Islamy Jamil

Sejak Dinasti Nguyen menganeksasi Campa pada 1832. Pemerintah Vietnam terus berupaya menghancurkan bukti-bukti peradaban etnis Cham beserta artefak peninggalan mereka. Kini, masyarakat Campa hanya berstatus sebagai kelompok minoritas di Vietnam dan Kamboja.

Menurut beberapa sumber, sebanyak 132 masjid di Kamboja dihancurkan selama rezim Khmer Merah berkuasa (1975 -1979). Umat Islam pada masa itu tidak diizinkan untuk beribadah. Kemudian, pada masa Pemerintahan Republik Rakyat Kamboja (1979-1993), Islam diberi kebebasan yang sama seperti Buddha yang merupakan agama mayoritas di negara itu.

Menurut data terbaru (2014), saat ini sedikitnya terdapat 208 ribu warga Muslim etnis Campa yang tinggal di Kam boja. Meski mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, jumlah masjid yang ada di negeri itu tidak jauh berbeda dibandingkan sebelum penghancuran besar-besaran yang dilakukan Khmer Merah pada 1975.

Pada September 2008, Pemerintah Kamboja mengeluarkan instruksi kepada semua sekolah di negeri itu supaya mengizinkan para siswi Muslimah untuk tetap memakai jilbab selama di sekolah.

Instruksi tersebut ditandatangani langsung oleh Perdana Menteri Hun Sen yang disambut gembira oleh komunitas Muslim setempat, terutama etnis Cham. oleh ahmad islamy jamil ed: nashih nashrullah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement