Ahad 12 Oct 2014 17:45 WIB

Istana Golestan Jejak Imperium Persia Islam

Red: operator

Sebuah integrasi karya seni bangunan zaman Persia awal dengan bangunan bergaya Barat.

Islam telah memberi corak baru dalam gaya arsitektur imperium Persia di kawasan Iran. Salah satu mahakarya arsitektur Islam di tanah taklukan Khalid bin Walid pada masa Islam Khulafaur Rasyidin ini adalah Istana Golestan.

Istana ini menyimpan sejarah panjang perkembangan dan penaklukan berbagai dinasti di Iran selama masa kekuasaan Islam abad pertengahan hingga modern.

Salah satu peninggalan yang saat ini masih terlihat di istana ini adalah integrasi karya seni bangunan zaman Persia awal dengan bangunan bergaya Barat. Istana berbenteng ini merupakan salah satu bangunan tertua di Teheran, Iran. Istana ini pernah menjadi pusat pemerintahan Dinasti Qajar (1781-1925) dan sukses membesarkan Teheran hingga menjadi ibu kota negara ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:fouman.com

Istana ini dibangun sarat dengan suasana alam, penuh dengan taman bunga, dan dileng kapi dengan kolam- kolam saluran air yang umum pada bangunan istana Islam pada abad pertengahan.

Sebagian besar sisi bangunan istana menampilkan ornamen campur an yang kaya dengan karya seni tradisional Pers ia dan unsur arsitektur abad ke-19. Hal ini menjadikan seniman dan arsitek Iran mengagumi bangunan istana ini dan menja dikannya sumber inspirasi bangunan khas Iran hingga saat ini.

Istana Golestan terdapat di wilayah paling tua dan bersejarah di jantung Kota Teheran.Istana ini yang dibangun pada awal Dinasti Safawiyah (1501-1736 Masehi) dengan model kota yang dikelilingi benteng. Saat bangunan istana menjadi pusat pemerintahan Dinasti Qajar (1781-1925 Masehi), bangunan ini kemu dian mengalami pengembangan dan pemugaran dengan penambahan sentuhan khas abad ke-19.

Saat ini, Istana Golestan memiliki delapan struktur bangunan kunci yang mana sebagian besar bangunan kini telah digunakan sebagai museum dan pusat taman hijau yang terlindung oleh kokohnya tembok istana.

Sentuhan Eropa Dinasti Qajar adalah yang pertama kali memodifikasi arsitektur Istana Golestan ini dengan motif Victoria Eropa pada dekorasi interiornya. Pengembangan dan renovasi pada era Dinasti Qajar ini untuk penggunaan tempat pemerintahan dan lokasi rekreasi raja- raja era Dinasti Qajar pada abad ke-19. Istana Golestan merupakan bukti sejarah kayanya seni dekoratif pada era Dinasti Qajar, terutama warisan dari peninggalan seni Naser al-Din Shah Qajar (1848-1896), yang merupakan raja keempat dari Dinasti Shah Qajar Persia.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:panoramio.com

Istana ini pun menjadi pioner awal kemun culan gaya bangunan artistik modern Iran yang dipengaruhi nilai-nilai seni arsitektur Persia kuno dan gaya bangunan kontemporer Barat. Ini terlihat dengan cara pembangunan yang mengadaptasi penggunaan teknologi yang berkembang saat ini, seperti penggunaan besi cor untuk menahan beban. Walaupun nilai arsitektur Istana Golestan era Dinasti Qajar dinilai lebih kaya unsur seni dibanding era kepemimpinan Shah Iran sebelumnya. Struktur arsitektur istana ini tetap mempertahankan keaslian dalam desain dan tata letak dekorasi Fasad, baik interior maupun eksteriornya.

Pada 1930, untuk memastikan situs berseja rah ini tetap dipertahankan, kompleks bangun an istana ini diklasifikasikan sebagai monumen nasional. Kemudian, pada 2012, UNESCO telah menetapkan Istana Golestan beserta warisan mahakarya dan taman-taman di dalamnya menjadi situs warisan dunia. rep:Amri Amrullah/berbagai sumber, ed: nina chairani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement