Ahad 14 Sep 2014 20:00 WIB

Lopez Casanova Bibel mengantarkanku pada islam

Red: operator

Pencarian menuju Islam cukup panjang.

Jumat itu, 28 Agustus 2008, beberapa hari menjelang Ramadhan, Lopez Casa nova memeluk Islam. "Sejak itu, aku adalah seorang Muslim yang bahagia, yang mencintai shalat dan puasa. Keduanya mengajarkanku kedisiplinan sekaligus ketundukan kepada Tuhan."

Lopez Casanova menjadi seorang Muslimah karena kepercayaan dan keyakinannya terhadap Tuhan. `'Itulah yang kemudian membuatku mengakui validitas Islam sebagai agama dari Tuhan." Perja lan annya menemukan Islam berawal dari Bibel yang dipelajarinya sejak kecil.

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:irib.ir

Lopez tumbuh dalam keluarga yang religius. Keluarga dari pihak ibu Lopez adalah penganut Kristen Protestan yang taat. Mereka adalah orang-orang yang khusyuk dan senantiasa hidup dengan perasaan takut terhadap Tuhan. Sedangkan, keluarga sang ayah adalah pemeluk Katolik Roma.

Maka, jadilah Lopez sebagai seorang Kristen Protestan. Di sekolah menengah, Lopez bergaul dengan teman-teman Kristen dari sektor atau denominasi yang bermacam-macam.

Ia juga berteman dengan mereka yang beragama Yahudi, juga seorang saksi Yehuwa.`'Aku tak pernah menghakimi apa yang mereka yakini dan aku pun tidak memiliki ketertarikan terhadap kelompok agama manapun,'' ujarnya.

Menurut dia, Kristen nondenominasi seperti dirinya selalu diajarkan, "Jika kamu percaya Kristus, kamu ada lah seorang umat Kristen dan kita semua sama di mata Tuhan, apa pun denominasi yang membedakan kita."

Meski ada banyak kepercayaan di sekitarnya, Lopez selalu diyakinkan bahwa hanya ada satu Tuhan. Menurut Lopez, perbedaan interpretasi dan perbedaan versi Bibel yang digunakan oleh umat Kristen membuat agama tersebut terbagi menjadi beberapa bagian.

Padahal, kata dia, menambah dan mengurangi naskah Bibel adalah dosa.Na mun, selalu saja muncul sektor baru yang menciptakan versi Bibel yang baru.

Untuk itu, ibunya selalu menekankan sejak ia masih kecil untuk menolak buku-buku agama, pamflet, maupun literatur Kristen dari orang lain."Bibel sudah cukup menjadi rujukan," katanya menirukan ucapan ibunya.

Se iring perjalanan, Lopez di ha dap kan pa da sebuah kegamangan akan agama yang dianutnya. "Aku ti dak mengetahui seberapa lama Bi bel telah diubah dan dimodifikasi. Setiap golongan dalam Kris ten selalu mengklaim bahwa golong an merekalah yang benar sedangkan yang lainnya salah."

Sebagai seorang Kristiani, Lopez memercayai bahwa Kristen adalah kelan jut an dari Yudaisme. Sejatinya, ia tidak pernah mengenal Islam pada waktu itu. Ia pertama kali mendengar nama "Allah" dari pengajarnya di seko lah Bibel. "Orang Cina berdoa pada Buddha dan orang Arab berdoa pada Allah." Saat itu, ia menyim pulkan bah wa Allah adalah nama sebuah berhala.

Titik balik Suatu hari, ia kagum dengan teman Muslimnya yang tidak malu berdoa dan shalat di tempat umum dengan lutut dan kepala di atas lantai. "Sementara, aku bahkan terkadang malu untuk sekadar menundukkan kepala sambil memejamkan mata (berdoa) saat hen dak makan di tempat-tempat umum."

Di lain hari, teman Muslimnya kembali ikut serta pergi ke gereja bersama Lopez. Di tengah perjalanan dengan mobil itu, temannya memohon izin memutar CD Alquran di mobilnya karena ia sedang mempersiapkan diri untuk shalat."Agar sopan, aku mengizinkannya.Selanjutnya, aku hanya ikut mendengarkan dan menyimaknya," kata Lopez.Hal yang tidak didugapun terjadi.

Ia masih ingat bagaimana ayat-ayat Alquran yang didengarnya me mu n culkan sebuah perasaan aneh. Perasaan itu berbaur dengan ke bingungan yang tak bisa dijelaskan.

"Aku tidak bisa memahami mengapa diriku bisa mengalami perasaan semacam itu terhadap sesuatu di luar Kristen."Setelah pengalaman di mobil waktu itu, perasaan takut sekaligus ingin tahu ikut menyergapnya. Ia memutuskan melihat isi sebuah DVD berjudul The Legacy of Prophet Muhammad (Warisan Nabi Muhammad)."

Usai memutarnya, Lopez menangis untuk alasan yang lagi-lagi tak di pahaminya. Ia mengagumi sosok Muhammad SAW dan belajar tentang bagaimana menjadi umat yang baik dari sosoknya.

Lopez berkesimpulan, kedisiplinan dalam Islam membuatnya menjadi umat Kristen yang lebih baik dan itu menjadi alasannya untuk terus mem pelajari Islam. Keingintahuan Lopez membawanya belajar lebih jauh tentang Islam dan ia sampai pada konsep monoteisme.

"Aku berhenti sejenak karena itu seperti sebuah persimpangan. Aku hanya berniat mempelajari kesamaan Islam dan Kristen sedangkan mono teisme berlawanan dengan konsep Trinitas."

Pada titik sulit itu, ia berusaha tidak terpengaruh oleh siapa pun, baik dari kelompok Kristen maupun Islam, sehingga ia memutuskan untuk mempelajarinya seorang diri.

Lopez pun membaca seluruh bagian tentang Yesus dalam Bibel dan menelaah kata-kata yang dikutip dari perkataan Yesus. Saat itu, ia menyadari bahwa ternyata Yesus mengajarkan monoteisme, bukan Trinitas seperti yang diyakininya sejak lama."Di sini aku menemukan bahwa pesan Yesus selaras dengan Islam."

Sampai di situ, Lopez merasa tertipu dengan kecewa. Ia menyadari bahwa segala praktik agama yang di amalkannya bukanlah yang diajarkan Yesus. "Yang terjadi adalah aku merasa dibelokkan dari menyembah Tuhan menjadi menyem bah Yesus. Aku menjadi paham mengapa ada bagian dari Kristen yang tidak memercayai Trinitas."

Selesai dengan penjelasan Bibel, Lopez memberanikan diri meminjam salinan terjemahan Alquran dari seorang teman Muslim yang juga mengajarinya cara shalat. Lopez mulai melakukannya lima kali sehari untuk belajar karena ia belum menjadi Mus lim.

"Setiap selesai, aku berdoa pada Tuhanku agar mengampuniku karena telah melakukan shalat, seolah aku telah melakukan sesuatu yang salah.Ada pertempuran dalam batinku."

Setelah beberapa lama pergolakan batin itu dirasakannya, Lopez memutus kan berislam. Namun, hingga hari penting itu, ia masih menyimpan perasaan takut. Hingga saat menyetir mobilnya, ia berdoa, "Tuhan, lebih baik aku mati dan dekat dengan- Mu daripada hidup selama satu hari, namun jauh dari-Mu."

Lopez berpikir, mengalami kecela kaan mobil lebih baik dialaminya jika menuju Islamic Center San Diego untuk bersyahadat adalah pilihan yang salah. Ia tiba di tujuan dengan selamat dan meng ikrarkan keislamannya di hadapan publik.

rep:c70, ed: nashih nashrullah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement