Senin 02 Jan 2017 15:00 WIB

Serangan di Istanbul Tewaskan 39 Orang

Red:

ISTANBUL — Seorang pria bersenjata melakukan serangan di sebuah klub malam di Istanbul, Turki, Ahad (1/1) dini hari. Ia menembak secara brutal sehingga menyebabkan sebanyak 39 orang tewas dan puluhan orang cedera dalam peristiwa ini.

Pelaku melepaskan tembakan secara brutal dan acak terhadap orang-orang yang berada dalam klub. Sejumlah orang melompat ke Selat Boshporus untuk menyelamatkan diri. Kebanyakan korban tewas adalah pengunjung yang merayakan malam tahun baru. Sebanyak 16 orang di antaranya adalah warga negara asing.

Pejabat Turki menyebutkan pelaku tunggal dalam serangan ini. Tetapi, sejumlah laporan lain, termasuk media sosial, menyebutkan, kemungkinan pelaku lebih dari satu orang.

Klub bernama Reina itu terletak di atas jalur air pantai Selat Boshporus, wilayah Ortakoy. Tempat itu selama ini dikenal di kalangan turis dan penduduk setempat karena lokasinya yang menghadap selat pemisah Eropa dan Asia. Saat kejadian berlangsung, terdapat sekitar 600 orang yang berada dalam klub.

"Kami semua di sana saat itu sedang bersenang-senang merayakan pergantian tahun hingga tiba-tiba semua orang panik mulai berlari dan lainnya bersimbah darah," ujar pengunjung bernama Sinem Uyanik.

Gubernur Istanbul Vasip Sahin mengatakan, penyerang mungkin menggunakan senapan berburu saat melakukan aksinya. Diduga kuat tidak ada target khusus dalam kejadian itu.

Saat ini otoritas Turki masih melakukan pengejaran pelaku yang melarikan diri. Para saksi dalam kejadian itu mengatakan, sang pria bersenjata sempat berteriak menggunakan bahasa Arab.

"Pengejaran sedang berlangsung. Polisi meluncurkan operasi mencari pelaku dan kami berharap segera mendapat hasilnya," ujar Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu.

Salah satu pengunjung yang juga pemain sepak bola Turki, Syefa Boydas, mengatakan tidak melihat pelaku penembakan. Tetapi, suara tembakan terdengar dengan jelas dan mengerikan hingga ia melarikan diri dengan cepat.

"Saya tidak melihat siapa yang menembak, tapi suara tembakan terdengar dan saya langsung menggendong teman dekat saya yang bersepatu hak tinggi," jelas Boydas.

Sesaat setelah serangan, puluhan ambulans dan kendaraan polisi dikerahkan ke lokasi kejadian. Pemilik klub, Mehmet Kocarslan, mengatakan, sebelumnya keamanan di tempat hiburan itu telah dipastikan secara ketat.

Pemerintah Turki menduga serangan ini terkait dengan kelompok militan. Diyakini pelaku penembakan brutal memiliki hubungan dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau gerilyawan Kurdi.

ISIS disebut sempat mengirim pesan online yang mengatakan akan mengirim "serigala tuggal" untuk melakukan serangan. Hal itu akan dilakukan dalam perayaan, perkumpulan, dan tempat lainnya tanpa menyebut secara perinci.

Hingga berita ini ditulis, belum ada klaim tanggung jawab langsung dari pihak yang terkait serangan ini. Tetapi, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan meyakini, hal itu dilakukan sebagai balasan negaranya yang berjuang melawan kelompok teror.

Turki menjadi bagian dari koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) untuk menghadapi ISIS. Pada Agustus lalu, serangan dilancarkan koalisi tesebut secara intensif untuk memukul mundur kelompok radikal itu dari perbatasan negara dengan Suriah.

"Sebagai sebuah bangsa, kami akan berjuang memerangi terorisme hingga akhir, termasuk juga segalanya yang dapat melemahkan perekonomian, politik, dan sosial masyarakat," ujar Erdogan dalam pernyataan tertulis. rep: Puti Almas  reuters ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement