Anggota parlemen Belanda, Geert Wilders, Jumat (9/12), divonis bersalah karena menghina warga Maroko dan menghasut diskriminasi terhadap mereka. Jaksa menuntut Geert didenda 5.000 euro.

Geert menanggapi putusan hakim dengan cicitannya di Twitter. Ia menyebut vonis tersebut "sepenuhnya tidak waras. Ketua partai ekstrem kanan Freedom Party ini juga menyebut pengadilan bersikap bias terhadap dirinya dan akan mengajukan banding.

"Jika seorang politikus berbuat melampaui batas, bukan berarti kekebasan berbicara dikekang," Hakim ketua Hendrik Steenhuis membacakan putusan hakim. "Kejahatan tidak bisa dilindungi oleh hak kebebasan berbicara."

Sementara, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan, dirinya dan partainya tidak siap untuk berkoalisi dengan Geert. Jika ingin berkoalisi, Geert harus memenarik ucapannya tentang warga Maroko yang perkaranya diputus bersalah pada Jumat. "Tidak mungkin untuk bekerja dengan partai mereka di kabinet kecuali komentar mereka ditarik," ujar Rutte. reuters, ed: Yeyen Rostiyani

Ikuti Whatsapp Channel Republika