Ahad 06 Nov 2016 16:36 WIB

Pasukan Irak Tundukkan Timur Mosul

Red: Firman

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, MOSUL  Pasukan khusus Irak mengaku telah berhasil merebut kembali enam kabupaten di wilayah timur Mosul. Langkah ini sekaligus menjadi tanda kemajuan serangan ofensif yang dilakukan untuk membersihkan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dari salah satu kota terbesar di negara itu. 

Seorang anggota dari pasukan Kontra Terorisme Irak (CTS) yang memelopori serangan ofensif Mosul mengatakan, pasukan telah melancarkan operasi besar-besaran terhadap kelompok militan tersebut. Kini, ISIS dipastikan telah terperangkap dan dikelilingi di pusat kota yang menjadi benteng terakhir mereka di Irak. 

CTS mengambil alih wilayah Malayeen, Smah, Khadra, Karkukli, Quds, dan Karama. Militer Irak mengatakan, penguasaan wilayah itu  menjadi kemajuan karena wilayah tepi kiri Mosul hampir sepenuhnya bersih dari ISIS. Ini adalah sesuatu yang sangat besar karena berarti sebagian besar dari tepi kiri Mosul dibebaskan, ujar komandan CTS, Thalin Shaghati, Sabtu (5/11). 

Namun, salah satu warga di kabupaten yang dipastikan telah bersih dari ISIS melaporkan terjadinya kembali pertempuran yang tampaknya dilakukan ISIS. Ia mengatakan, suara tembakan keras dan ledakan terdengar jelas dari segala arah di wilayah itu. 

Beberapa anggota kelompok militan itu juga bersembunyi di pepohonan. Sementara, yang lainnya juga menggunakan atap rumah sebagai tempat meluncurkan artileri dan roket, seperti di Distrik Ghizlani, dekat dengan bandara Mosul. Kami melihat ISIS memasang mesin antipesawat, lalu senapan mesin, serta alat peluncur roket dan mortir di berbagai titik, ujar seorang warga di Ghizlani.

Sementara itu, di Intisra, wilayah timur Mosul, perang sengit dilaporkan masih berlangsung. Sedangkan, di Shirqat, sekitar 100 kilometer di selatan Mosul, pasukan ISIS menyerbu sebuah masjid dan beberapa rumah. Seorang perwira polisi mengatakan, tujuh tentara dari pasukan operasi ofensif tewas.

Serangan ofensif untuk mengambil alih Mosul dilakukan selama hampir tiga pekan. Pasukan Irak, bersama Peshmerga Kurdi, didukung koalisi pimpinan AS, memperkirakan operasi ini dapat berlangsung selama dua bulan dan bisa lebih cepat lagi.

Meski demikian, wilayah yang kembali diambil alih dari ISIS diperkirakan baru sebagian kecil dari Mosul. Kota ini terbagi atas puluhan wilayah permukiman dan industri bagi dua juta orang, sebelum diduduki oleh kelompok teroris itu pada 2014. 

Pertempuran mengusir ISIS di Mosul menjadi operasi darat terbesar di Irak sejak invasi AS di negara itu pada 2003 lalu. Kota itu menjadi benteng terakhir kelompok yang menyatakan kekhalifahan sejak dua tahun lalu dan apabila operasi berhasil, keberadaan mereka diperkirakan dapat berakhir. 

Koalisi pimpinan AS yang memberi banyak dukungan dari serangan udara mengatakan, ada kemajuan dalam pertempuran Mosul, meski kali ini baru masuk tahap awal. 

Sebelumnya, pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi menyampaikan pesan dalam sebuah rekaman audio yang mengatakan kelompoknya tidak akan menyerah. Dia yakin kelompoknya dapat mengalahkan musuh saat memasuki pusat kota tersebut. Jangan pernah mundur, pertahankan tanah Anda dengan kehormatan karena inilah yang membawa kita pada kemenangan, kata Baghdadi. 

Mosul masih menjadi rumah bagi hampir 1,5 juta orang. PBB memperingatkan krisis kemanusiaan sangat mungkin terjadi akibat warga yang terperangkap dalam pertempuran. Selain itu, mereka yang melarikan diri dan menjadi pengungsi. ISIS juga telah menewaskan ratusan orang, termasuk 50 desertir dan 180 mantan karyawan pemerintah Irak di sekitar Mosul, ujar juru bicara PBB untuk Hak Asasi Manusia Ravina Shamdasani. rep: Puti Almas  reuters ed: Dewi Mardiani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement