Ahad 30 Oct 2016 17:00 WIB

Pesawat Meledak Puluhan Penumpang Terluka

Red:

CHICAGO -- Sebuah pesawat jenis Boeing 767 milik maskapai penerbangan American Airlines meledak di Bandara Internasional O'Hare, Chicago, pada Jumat (28/10). Ledakan yang berasal dari sisi pesawat tersebut menyebabkan timbulnya api dan asap tebal. Akibat kejadian ini, 20 orang menjadi korban. Kebanyakan korban luka dilaporkan hanya mengalami luka ringan.

Pilot kemudian segera membatalkan pesawat dengan nomor penerbangan 383 itu untuk lepas landas dari bandara Chicago menuju Miami. Sebanyak 170 awak dan penumpang pun langsung dievakuasi.

Kami mengevakuasi sekitar 20 pasien dengan luka-luka ringan ke sejumlah rumah sakit, ujar Juan Hernandez dari Departemen Pemadam Kebakaran Chicago dalam konferensi pers seperti dilansir AFP, Sabtu (29/10).

Hernandez menjelaskan, luka-luka yang dialami korban antara lain luka memar dan cedera di pergelangan kaki, yang didapat saat penumpang keluar pesawat dari seluncuran darurat. Para penumpang juga tidak ada yang mengalami luka terbakar atau menghirup asap kebakaran.

Juru bicara maskapai penerbangan American Airlines, Leslie Scott, mengatakan, pesawat Boeing 767 tersebut mengalami masalah mekanik. Salah seorang penumpang, Sarah Ahmed, mengatakan, pesawat sedang melaju di landasan ketika ledakan terjadi. Semua penumpang di sisi kanan pesawat melompat ke kursi di sisi kiri pesawat. "Orang-orang berteriak, 'Buka pintu! Buka pintu!' Semua orang berteriak dan melompat di atas satu sama lain untuk membuka pintu, kata Ahmed, dikutip dari the Guardian.

Penumpang lainnya, Hector Cardenas, mengatakan kepada Huffington Post, pesawat yang mereka tumpangi sedang bersiap untuk lepas landas ketika tiba-tiba terdengar ledakan kuat. Dalam tempo 10 atau 15 detik, mungkin kami sudah mengudara, katanya. Video yang beredar di jejaring sosial menunjukkan, Boeing 767 mengalami kerusakan di sisi kanan hingga ke belakang. Sayap kanan pesawat terlihat jatuh ke landasan.

Para penumpang turun melalui balon darurat dan bergegas melintasi rumput. Bus bandara segera dikirim untuk menjemput dan mengantarkan penumpang kembali ke terminal.

Kepala Dinas Kebakaran Bandara Timothy Sampey mengatakan, pesawat berhenti sebelum lepas landas akibat kebakaran itu. Pesawat memiliki sekitar 43 ribu pon bahan bakar. Dia mengatakan, insiden ini benar-benar bisa sangat menghancurkan jika kemudian terjadi setelah mengudara. Federal Aviation Administration (FAA) mengatakan dalam sebuah pernyataan, pesawat berhenti darurat sekitar pukul 14:35 waktu setempat karena ada masalah mesin. Sebelumnya FAA menyatakan pesawat meledak di bagian ban.

Juru bicara Dewan Keselamatan Transportasi Nasional, Keith Holloway, mengatakan, penyelidikan akan segera dilakukan atas insiden tersebut. Pesawat itu dibuat pada 2003 dan merupakan salah pesawat termuda di Amerika untuk model Boeing 767.

Menurut data dari FlightGlobal, sebuah perusahaan berita dan data industri penerbangan, pada awal 2016 pesawat ini telah terbang lebih dari 47 ribu jam dan membuat lebih dari 7.500 siklus.    rep: Fira Nursya’bani, ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement