Ahad 23 Oct 2016 15:00 WIB

‘Saya Melihat Gerbong Mulai Berguling’

Red:

Kepanikan menyergap ribuan penumpang kereta api yang tengah menempuh perjalanan dari ibu kota Kamerun, Yaounde, menuju kota pelabuhan, Douala, Jumat (21/10) waktu setempat.

Karena panik, orang-orang pun berlompatan saat kereta antarkota Camrail tergelincir dan keluar dari jalur relnya. Rasa takut semakin terasa saat terdengar suara keras gerbong menghantam tanah dan menimbulkan asap tebal. Terdengar suara ribut.

Saya melihat ke belakang dan melihat gerbong di belakang kami keluar jalur dan mulai berguling. Ada banyak sekali asap,kata pewarta Reuters yang sedang berada di gerbong barisan depan kereta tersebut.

Pewarta Reuters mengatakan, sebelum keberangkatan, petugas kereta telah menyampaikan bahwa penumpang kereta pada saat itu membe ludak, yaitu sekitar 1.300 penumpang, jauh lebih banyak dari hari-hari biasa yang hanya 600 penumpang. Penambahan gerbong pun dilakukan untuk meng antisipasi lonjakan penumpang tersebut.

Akan tetapi, sampai Sabtu (22/10), belum diketahui penyebab pasti kecelakaan kereta tersebut. Peningkatan penumpang itu terjadi lantaran adanya kerusakan jalan raya antara ibu kota dan Douala yang terjadi pada hari yang sama.

Dengan begitu, dua insiden tersebut otomatis memutus jalur transportasi di negara Afrika Tengah yang berpopulasi 22 juta jiwa tersebut. Reuters mencatat, setidaknya 55 orang tewas dan 575 terluka akibat insiden itu.

Jasadjasad perempuan, anak-anak jumlahnya sangat banyak,ujar petugas Camrail, di tempat kejadian. Tiga koleganya juga disebut menjadi korban insiden itu.

Petugas penyelamat tiba dan mereka menarik jasadjasad dari gerbong. Saya sudah menghitung, ada sekitar 40 jasad yang mereka pindahkan,ujar penumpang lainnya, Rachelle Paden.

Pihak Camrail mengaku telah mengirimkan tim penyelamat ke lokasi kejadian. Korban yang mengalami luka pun telah dipindahkan ke rumah sakit setempat, sementara sebagian lainnya dibawa ke Douala. Perusahaan juga menyatakan ucapan belasung kawa kepada keluarga korban melalui laman Facebook resminya.

Jalur kereta api di Afrika Barat dan Tengah diketahui memang memiliki perawatan yang buruk dan mengabaikan aturan keselamatan. Insiden kereta keluar jalur pun merupakan kejadian yang kerap terjadi di wilayah ini.

Sementara itu, Menteri Transportasi Kamerun Edgard Alain Mebe Ngo'o mengatakan, 300 penumpang lainnya mengalami luka-luka. Hingga saat ini, proses evakuasi masih dilakukan dan diperkirakan korban tewas bertambah.

Kemungkinan besar jumlah korban tewas terus bertambah seiring penemuan,ujar Edgard.     Oleh Puti Almas/reuters, ed: Mansyur Faqih

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement