Jumat 21 Oct 2016 14:00 WIB

Iran Tambah Senjata untuk Houthi

Red:

WASHINGTON -- Sejumlah pejabat dari Amerika Serikat (AS), dan negara-negara Barat lainnya melaporkan, Iran telah meningkatkan jumlah pasokan senjata untuk Houthi, kelompok yang memerangi Pemerintah Yaman. Peningkatan ini terjadi dalam beberapa bulan terakhir dan membuat kekhawatiran perang yang berlangsung selama 19 bulan di negara itu terus berlanjut.

Beberapa jenis senjata yang dipasok oleh Iran untuk gerakan itu di antaranya adalah rudal serta senjata-senjata berukuran kecil lainnya. Menurut pejabat AS, senjata tersebut memiliki kategori paling mudah untuk menyerang pasukan koalisi negara itu di Yaman.

Penambahan pasokan senjata ini juga dibenarkan oleh beberapa pejabat Iran. Diduga, Houthi mendapatkan dukungan dari negara itu melalui hubungan dekat mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh.

Selama ini, Iran mengaku mendukung Houthi yang diklaim sebagai otoritas yang sah di Yaman. Iran membantah telah memasok senjata untuk gerakan tersebut dengan tujuan perang. Namun, seorang diplomat senior Iran mengonfirmasi terjadinya peningkatan terkait dukungan negara itu bagi Houthi sejak Mei lalu, mulai dari senjata, uang, hingga pelatihan pasukan.

Pengiriman senjata untuk Houthi diduga banyak dilakukan secara terselubung melalui Oman, negara tetangga Yaman. Aktivitas penyelundupan tepatnya dilakukan di jalur darat wilayah perbatasan.

Seorang pejabat senior AS telah memberitahu Pemerintah Oman mengenai keprihatinan mereka terhadap penyelundupan senjata tersebut. Negeri Paman Sam melihat negara itu dapat menjadi lawan strategis sekaligus sekutu penting di tengah konflik yang melanda Yaman.

"Kami telah memberitahu tentang keprihatinan kami terkait pengiriman senjata dari Iran ke Yaman, serta siapa pun yang mempertahankan hubungan dengan Houthi, termasuk Pemerintah Oman," ujar pejabat AS tersebut, Kamis (20/10).

Seorang sumber senior militer Yaman juga menuturkan salah satu rute penyelundupan dilakukan melalui Shehen, semacam daratan dan jalur masuk yang kosong di Provinsi Mahra. Wilayah itu terletak di sepanjang perbatasan 288 kilometer (179 mil) antara Yaman dan Oman.

Pemerintah Oman membantah terjadinya aktivitas penyelundupan senjata di perbatasan negara mereka. Pihaknya juga menekankan tidak pernah menutup mata atas laporan terkait hal itu.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Arab Saudi, Okaz, pekan lalu, Menteri Luar Negeri Oman Yousef bin Alwi mengatakan siap mengklarifikasi segala isu yang beredar.

"Semua yang terdengar tidak benar. Tidak ada senjata yang menyeberangi perbatasan negara kami dan klarifikasi akan dilakukan terkait kecurigaan ini," jelas Yousef.

AS memperingatkan, dukungan Iran kepada Houthi juga dapat meningkatkan kesenjangan intelijen negara itu di Yaman. Sejak awal konflik berlangsung, pasukan telah berkurang secara tajam tanpa diketahui penyebabnya secara terperinci.

Negara-negara sekutu Washington di Teluk Arab juga mengatakan, pemulihan hubungan AS dengan Iran terkait kesepakatan nuklir pada tahun lalu meningkatkan dampak konflik Yaman. Iran dinilai semakin berani melakukan intervensi, termasuk dalam berbagai konflik lainnya, seperti di Suriah dan Lebanon.

Perang saudara di Yaman telah menewaskan 10 ribu orang. Sejak awal konflik terjadi, Houthi disebut menggunakan rudal jarak pendek, termasuk rudal di permukaan darat hingga udara.      rep: Puti Almas/reuters, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement