Jumat 02 Sep 2016 17:00 WIB

India Laporkan 34 Ribu Kasus Pemerkosaan

Red:

NEW DELHI--India laporkan lebih dari 34 ribu kasus pemerkosaan pada 2015, Rabu (31/8). National Crime Records Bureau (NCRB) menyebut ada 34.651 kasus yang dilaporkan pada tahun lalu. Jumlah ini belum termasuk yang tidak terlaporkan. Identitas dan usia korban bervariasi.

Para korban mulai dari usia enam tahun hingga 60 tahun. Rata-rata korban terbanyak berusia antara 18-39 tahun dengan jumlah 17 ribu kasus. Laporan juga menyebut sebagian besar korban mengenal pelaku pemerkosaan.

Sebanyak 33.098 kasus melaporkan korban kenal pelaku. Selain itu, ada 4.437 kasus percobaan pemerkosaan pada tahun lalu. Jumlah-jumlah ini tidak berkurang signifikan sejak tahun sebelumnya. Pada 2014, dilaporkan ada 26.735 kasus pemerkosaan.

Aktivis hak asasi manusia (HAM) menilai, statistik ini tidak akurat mewakili skala masalah yang ada. Sekretaris All India Progressive Women's Association, Kavita Krishnan, memperingatkan setiap kasus harus dianalisis dengan cermat.

"Pemerkosaan ini lebih besar yang tidak dilaporkan," kata dia yang dilansir Aljazirah.

Krishnan menilai, inti dari masalah ini adalah struktur di India yang terus melarang kepentingan perempuan, terutama soal seksual, hanya karena budaya. Menurut Shreya Jani dari NGO yang memerhatikan masalah pendidikan di New Delhi melaporkan dan mendiskusikan kejahatan pemerkosaan sering kali dianggap tabu. Sehingga, lebih banyak perempuan tidak ingin membicarakan kejahatan yang dideritanya.

Meski, Jani melihat kesunyian itu sekarang mulai berubah. Pemerintah pun mulai bergerak untuk mengatasi masalah ini meski masih banyak perempuan yang ketakutan. Pada Juni, parlemen India meloloskan UU soal tombol panik yang bisa digunakan untuk menghubungi polisi saat kondisi darurat.

Pemerintah mulai mengeluarkan regulasi yang memungkinkan semua ponsel memiliki tombol panik. Mulai 2018, ponsel di India juga akan disisipkan sistem navigasi untuk melacak posisi darurat.

Laporan biro juga mencatat semua kejahatan melibatkan perempuan. Termasuk, pelecehan seksual, upaya pemerkosaan, penyelundupan perempuan dari negara asing, kekerasan rumah tangga, penculikan, dan lainnya. Jumlahnya mencapai 327.394 kasus.

Sementara, NCRB juga menyebutkan, New Delhi juga memiliki kasus penguntitan terbanyak di India. Kasus memata-matai orang di ibu kota India tersebut meningkat dua kali lipat pada 2015 dari tahun sebelumnya.

Menurut Times of India, kasus penguntitan pada 2014 sebanyak 541 naik menjadi 1.124 pada 2015. Angka ini menjadikan New Delhi sebagai kota nomor dua yang paling banyak kasus penguntitan di India. Kasus terbanyak terjadi di Maharashtra, yaitu dengan 1.399 kasus.    rep: Lida Puspaningtyas, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement