Selasa 30 Aug 2016 18:00 WIB

Bersiaplah untuk Hidup Zig-zag

Red:

Mobil hitam memasuki rumah Wakil Duta Besar Amerika Serikat Brian McFeeters di Jakarta, Senin (29/8). Mobil tampak basah diguyur gerimis saat dalam perjalanan dari Kementerian Pertahanan. Dua mobil pengiring masuk sebelum dan sesudahnya.

Tak lama turun seorang perempuan berblazer gelap dengan rok hitam. Ia menenteng tas dan dokumen di dadanya. Rambut pirang digerai menutupi syal berwarna biru terang. Beberapa orang berpakaian seragam angkatan udara AS mengikutinya.

Ia ramah menyapa semua orang yang ditemuinya hingga masuk ke dalam ruangan tengah. "Saya ingin memperkenalkan pada Anda semua, seorang perempuan berpengaruh di AS, Deborah Roche Lee James," kata Wakil Duta Besar AS di Indonesia, McFeeters, membuka perkenalan di podium.

Sejumlah pejabat perempuan Indonesia yang terlibat dalam isu pertahanan tampak hadir menghadap podium, di antaranya Kombes Pol Sri Rumiati dan Deputi Sekretaris Wakil Presiden Bidang Pendukung Program Pemerintah, Dewi Fortuna Anwar.

Lee James sedang di akhir masa kunjungannya ke beberapa negara Asia. Ia membawa isu pertahanan dan perempuan. Sebelumnya, ia bertandang ke Singapura, Filipina, dan India. Indonesia menjadi negara terakhir dalam daftarnya.

"Saya menyimpan yang terbaik di akhir," kata dia.

Lee James menyoroti isu pertahanan yang dikaitkan dengan perempuan. Selama ini, korban perempuan tak bisa dihindarkan dari setiap konflik di berbagai negara. Lee James menyadari bahwa perannya sebagai secretary of the US Air Force sangat berpengaruh untuk dunia perempuan.

Ibu dari dua anak ini adalah secretary of US Air Force ke-23 di AS. Ia perempuan kedua yang menjabat posisi ini setelah Sheila Widnall (1993-1997). Ia bertanggung jawab atas 1,8 juta personel garda nasional di AS dan seluruh dunia.

"Tugas saya meliputi menyediakan pelatihan, peralatan, hingga semua hal terkait mereka," katanya.

Selama hampir satu dekade, ia menjabat beragam posisi mulai SAIC, termasuk senior vice president and director of Homeland Security. Ia juga pernah menjadi assistant secretary of Defence, executive vice president dan chief operating officer di Business Executive for National Security.

Sebelum dipercaya di posisi sekarang, ia bekerja pada sektor swasta. Ia menjabat president of science applications International Corporation yang berjalan di sektor teknis dan teknik. Secara keseluruhan, ia mendedikasikan 30 tahun hidupnya untuk bekerja dalam bidang pertahanan, baik pemerintahan maupun swasta.

Lee James mengaku tak pernah membayangkan kehidupannya yang sekarang. Dulu, sebagai perempuan muda yang baru lulus dari Columbia University, ia hanya ingin bekerja di Kementerian Luar Negeri AS. "Itu adalah mimpi terbesar saya," kata dia.

Sesaat setelah lulus, ia pun mengajukan lamaran ke tempat impiannya itu. Namun, ia ditolak. Empat hari ia hanya bisa menangis di kamarnya karena sangat sedih. Tak heran, karena selama hidupnya sebelum itu, ia dedikasikan untuk mencapai Kemenlu. Hingga pada hari kelima, ia mulai bangkit dan memutuskan memiliki impian lain.

"Ketika hidup, Anda harus siap untuk zig-zag, ketika rencana lain tidak berhasil, gunakan yang lain," kata dia. Apalagi untuk seorang perempuan yang punya banyak peran. Tak hanya untuk karier, perempuan juga harus menjalani kehidupan berkeluarga dan memikirkan dirinya sendiri.

Lee James mengatakan, sepanjang perjalanan kariernya, ia juga menjalani kehidupan pribadi yang tidak kalah bergejolak. Ia menikah, bercerai, mengurus dua anak, hingga kini usia mereka 30 tahun dan ia pun menikah lagi. Hingga kini dalam usianya yang ke-57, ia matang dalam semua perannya.

Sebelum menemui media, pejabat, dan perwakilan lembaga Indonesia di rumah McFeeters, Lee James bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu untuk membahas isu strategis. Keduanya terlibat diskusi soal Laut Cina Selatan dan hubungan dua negara. Menurutnya, AS dan Indonesia memiliki pandangan yang sama soal menjaga kestabilan di wilayah.

Lee James juga mengatakan, kedua negara akan menggelar latihan militer gabungan di Indonesia tahun depan. "Indonesia dan AS sepakat untuk memperdalam hubungan persahabatan ini," katanya.    Oleh Lida Puspaningtyas, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement