Jumat 26 Aug 2016 14:00 WIB

Kim Puji Peluncuran Rudal

Red:

PYONGYANG--Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, mengawasi peluncuran rudal balistik kapal selam. Ia menyebut peluncuran tersebut sebagai keberhasilan terbesar yang menempatkan Korut dalam peringkat depan dalam deretan kekuatan militer nuklir.

KCNA melaporkan, Korut merayakan peluncuran yang disebut sukses itu dengan meriah. Tampak dalam sekitar tujuh foto yang diambil, Kim dengan sejumlah pejabat militer tersenyum lebar.

"Peluncuran rudal kali ini merupakan manifestasi besar dan demonstrasi dari kekuatan luar biasa yang tak akan ada habisnya," ujar Kim, dilaporkan oleh media lokal, dilansir the Washington Post, Kamis (25/8).

Korut menembakkan rudal balistik kapal selam pada Rabu (24/8) yang terbang sekitar 500 kilometer sebelum akhirnya jatuh di laut yang masuk dalam wilayah Jepang. Pemerintah Korea Selatan (Korsel) dan para pengamat mengatakan, peluncuran itu menunjukkan kemampuan teknis dalam program rudal Korut.

"Tes strategis peluru kendali balistik berbasis kapal selam berhasil dilakukan di bawah bimbingan panglima tertinggi Rakyat Korea Tentara, Kim Jong-un," kata kantor berita resmi Korut, KCNA, dilansir dari the Guardian, Kamis.

Sayangnya, laporan KCNA tidak memberikan tanggal peluncuran rudal. Namun, hal tersebut biasa dilakukan untuk menghilangkan waktu dan lokasi kegiatan pemimpin negara tersebut.

KCNA melaporkan, peluncuran tersebut menunjukkan kontrol rudal berbahan bakar padat dan sistem re-entry dari hulu ledak memenuhi semua persyaratan operasional.

Sementara, petinggi militer Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan, rudal tersebut ditembakkan di lokasi dekat kota pesisir dari Sinpo. Di kota tersebut terletak pangkalan kapal selam menuju Jepang. Jepang mengatakan, rudal mencapai Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) di Laut Cina Timur.

Peluncuran dilakukan bertepatan dengan dimulainya latihan tahunan antara militer Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).  Rencana itu selama ini ditentang oleh Korea Utara karena memandang hal tersebut adalah bagian dari invasi terhadap mereka.

PBB telah memberikan sanksi terhadap Korea Utara setelah serangkaian tes uji coba nuklir dilakukan oleh negara itu pada awal tahun ini. Ketegangan tinggi juga terjadi karena hal tersebut merupakan sinyal peperangan yang khususnya mengancam negara-negara tetangga hingga AS.     rep: Melisa Riska Putri, Puti Almas/reuters, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement