Sabtu 23 Jul 2016 19:36 WIB

Kursi 25-A, Saya akan Mengawasi Anda!

Red: Arifin

Mohamed Ahmed Radwan (40 tahun) bergegas menuju tempat duduknya, bernomor 25-A, di pesawat milik penerbangan American Airlines di Bandara Charlot Douglas di North Carolina menuju Detroit. Semenit kemudian, seorang pramugari mengatakan dengan suara keras, "Mohamed Ahmed, kursi 25-A, saya akan mengawasi Anda."

Dengan suara lebih keras, pramugari tadi kembali mengatakan, "(Penumpang) 25-A: Anda akan diawasi." Namun, sang pramugari tidak membuat pernyataan seperti itu terhadap penumpang lain.

Ketika ditanyakan alasannya, sang pramugari mengatakan, ia mengawasi semua orang.

Radwan menilai, tindakan itu diskriminatif, tetapi sang pramugari mengatakan Radwan "terlewat sensitif."

Setelah mengeluhkan sikap pramugari tadi, Radwan mengaku diberi tahu pihak penerbangan bahwa ia akan diturunkan dari pesawat karena membuat seorang pramugari tidak nyaman dengan sikapnya. 

Menurut laman the Huffington Post, Kamis (21/7), insiden ini dialami Radwan pada 6 Desember 2015. Ia mengajukan keluhan tertulis kepada Kementerian Perhubungan Amerika Serikat (AS) pada Rabu (20/7). 

Pada Kamis, American Airlines menyangkal tindakan diskriminatif terhadap penumpangnya. Namun, penerbangan ini tidak secara khusus mengacu pada keluhan yang dibuat Radwan. 

"Kami secara saksama meninjau tudingan-tudingan ini dan menyimpulkan bahwa tidak terjadi diskriminasi," demikian isi pernyataan tersebut. "Kami melayani pelanggan dari berbagai latar belakang dan keyakinan dan tidak menoleransi diskriminasi apa pun."

Sementara, pengacara Radwan, Maha Sayed, mengatakan kepada the Huffington Postbahwa bukti dapat dilihat pada pernyataan kliennya. Radwan kini sedang mempertimbangkan berbagai kemungkinan, termasuk memproses secara hukum.

"American Airlines tidak menyangkal fakta yang diungkapkan Mr Radwan dan kami yakin bahwa keputusan mengeluarkan beliau dari pesawat dimotivasi oleh prasangka," ujar Sayed.

Sayed yang aktif di Council on American-Islamic Relations (CAIR) mengirimkan surat keluhan kepada Kementerian Perhubungan AS. Keluhan itu menyebutkan, American Airlines menurunkan kliennya dari pesawat "bukan karena pertimbangan yang layak dan pantas, melainkan karena nama beliau yang berbau Arab dan Muslim."

Kini, Radwan, mengaku kepada the Charlotte Observer, tidak nyaman bepergian dengan American Airlines.

Setelah ia dikeluarkan dari pesawat, saat itu ia harus memesan tiket untuk pernerbangan berikutnya dan mengeluarkan uang 1.500 dolar AS.

Namun, menurutnya, masalah ini lebih dari sekadar uang dan kenyamanan. "Saya telah menjadi warga AS selama 13 tahun. Namun, pada saat itu, saya merasa jati diri sebagai warga Amerika direnggut."

Namun, Radwan tidak sendirian. Dalam surat yang diajukan pengacara Radwan disebutkan, sekurangnya ada empat insiden selama 2016. Dalam empat insiden tersebut, Muslim mengaku mendapat perlakuan diskri minatif dari penerbangan Amerika. 

Pada Maret, sebuah keluarga Muslim diturunkan dari pesawat United Airlines setelah meminta sabuk pengaman tambahan untuk anak mereka. Pada April, seorang penumpang Muslim diturunkan dari pesawat Southwest Airlines setelah penumpang lain mendengar ia mengucapkan insya Allah.

Juga pada April, seorang Muslimah Somalia mengaku diturunkan dari pesawat tanpa penjelasan apa pun. Sedangkan, pada Juni seorang pria berjanggut dikeluarkan dari pesawat Alaska Airlines setelah penumpang lain mengatakan sang pria seperti "orang Arab dan menakutkan."

Sementara, the Huffington Post mendokumentasikan, dalam enam bulan terakhir hampir setiap hari terjadi pelecehan, kekerasan, dan diskriminasi yang dihadapi Muslim di AS.

Seorang juru bicara di Kementerian Perhubungan AS mengatakan telah menerima surat pengaduan dari Sayed. Kementerian, ujarnya, "Menyelidiki semua keluhan yang diterima terkait diskriminasi.

Pada akhir penyelelidikan, kantor penegakan hukum akan menentukan jika terjadi pelanggaran hukum dan akan mengambil langkah lanjutan yang selayaknya."   Oleh Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement