Jumat 01 Jul 2016 14:00 WIB

Video CCTV Serangan Turki Dirilis

Red:

ISTANBUL -- Video pengawas dari serangan bom di Bandara Ataturk, Turki, dirilis pihak berwenang. Dalam video menunjukkan, pelaku berpakaian serbahitam berjalan melalui pintu terminal dengan membawa senapa serbu.

Dilansir Sky News, Kamis (30/6), video kedua menunjukkan seorang pemuda mengenakan rompi dan celana jeans memasuki terminal sebelum pengeboman. Para penyidik saat ini sedang berupaya mengidentifikasi pria dan mencari tahu motivasi mereka melakukan serangan yang menewaskan 41 orang itu.

Badan Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat (AS) mengatakan, serangan menunjukkan pola serangan dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kepala CIA, John Brennan, mengatakan, serangan menunjukkan keputusasaan kelompok ISIS.

Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan insiden ini menjadi titik balik dalam perang global melawan terorisme.

Tiga pengebom bunuh diri melepaskan tembakan untuk menciptakan kepanikan di bandara pada Selasa (28/6) malam. Seorang pelaku meledakkan diri di terminal keberangkatan, pelaku kedua di terminal kedatangan, dan yang ketiga di luar bandara.

Sehari setelah serangan, panel langit-langit yang rusak berserakan di pinggir jalan di luar bagian terminal kedatangan internasional. Kaca yang hancur memperlihatkan bagian dalam gedung dan kabel listrik menjuntai dari langit-langit. Petugas kebersihan tampak menyapu puing-puing dan polisi bersenjata berpatroli saat penerbangan kembali beroperasi. Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk serangan dalam telepon terpisah dengan Erdogan.

Pelajar Indonesia

Dua pelajar Indonesia yang dilaporkan akan kembali ke Tanah Air sempat tertahan penerbangannya karena insiden serangan bom di Bandara Ataturk, Turki. Kini, keduanya telah terbang kembali ke Indonesia.

"Alhamdulillah, dua pelajar Indonesia yang tertahan semalam di Stasiun Yeni Bosna, Istanbul, akibat bom di Bandara Atarturk, kini telah memperoleh tiket yang dijadwal ulang dari Turkish Airlines Istanbul-KL. Baru saja waktu Turki 17.40 pesawat tinggal landas. Mohon doanya," ujar Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Turki Azwir Nazar kepada Republika, Kamis.

Erfan Ramadhani dan Fajrul Hikmah sempat tertahan di Stasiun Yeni Bosna saat serangan bom terjadi. Seharusnya, pesawat Turkish Airlines yang akan membawa mereka ke Indonesia terbang Rabu (29/6). Keduanya kemudian menjadwal ulang penerbangan mereka. repa: Gita Amanda ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement