Kamis 30 Jun 2016 14:00 WIB

Sekjen PBB Kritik Blokade Israel di Gaza

Red:

GAZA -- Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengecam blokade Israel terhadap Jalur Gaza selama kunjungannya ke wilayah Palestina tersebut. Ia menyebut blokade sebagai "hukuman kolektif".

"Penutupan Gaza mencekik rakyatnya, menghambat perekonomian, dan menjegal upaya rekonstruksi," ujar Ban, Selasa (28/6). "Ini hukuman kolektif, padahal seharusnya ada yang bertanggung jawab."

Ia juga merujuk kekurangan pasokan listrik dan pengangguran yang melanda 50 persen pemuda di wilayah tersebut. 

"Kita harus berbicara secara terbuka mengenai kesulitan yang dihadapi warga Gaza, penghinaan, pendudukan, dan pengepungan terang-terangan, serta pembagian antara Jalur Gaza dan Tepi Barat," ujar Ban.

Setelah mengunjungi Gaza pada akhir perjalanannya di Palestina, sebelum masa jabatannya berakhir pada Desember, Ban mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Berbicara bersama Netanyahu di kantor perdana menteri di Yerusalem, Ban menyerukan upaya untuk menjaga kemungkinan solusi dua negara.

"Kita tak bisa mengabaikan penyebab utama yang mendasari kekerasan, tumbuhnya kemarahan Palestina, kelumpuhan dari proses perdamaian, hampir setengah abad pendudukan," ujarnya.

Ban juga mengutuk gelombang serangan pisau, pistol, atau serudukan mobil oleh warga Palestina sejak Oktober. Kekerasan sejak Oktober telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina dan 28 warga Israel.

Bantuan untuk Turki

Kritik Ban disampaikan sehari setelah Israel mencapai kesepakatan normalisasi hubungan diplomatik secara penuh. Normalisasi itu dipandang Ban tidak untuk menghapus pengucilan Gaza, tetapi sekadar untuk memperingan pengucilan tersebut.

Kesepakatan Turki dengan Israel meliputi pertukaran duta besar dan kompensasi Israel atas tewasnya 10 warga Turki, dalam serangan Angkatan Laut Israel pada 2010 di kapal Flotilla, yang saat itu menuju Gaza. Kesepakatan juga memungkinkan Turki memberikan bantuan kepada Gaza. Namun, kesepakatan itu tidak sampai mencabut blokade Israel atas Gaza.

Sebuah kapal dengan muatan 10 tibu ton bantuan untuk Gaza dijadwalkan berangkat dari Turki pada Jumat, menuju Pelabuhan Ashdod. Israel dan Mesir menjatuhkan blokade terhadap Gaza pada 2007.

Namun, kesepakatan ini juga mengundang kritik dari dalam Turki. Tokoh oposisi Turki, Kemal Kilicdaroglu, mengatakan kesepakatan normalisasi hanya mengesahkan kendali Israel terhadap Gaza.

"Sejak Anda menandatanganinya, itu berarti mengesahkan pemblokiran," ujar Kilicdaroglu. "Anda menerima kekuasaan Israel terhadap Gaza."     rep: Gita Amanda/ap, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement