Kamis 23 Jun 2016 14:00 WIB

Seorang Muslimah Diserang Saat Berbelanja

Red:

Seorang perempuan Muslim di London, Ontario, Kanada, diserang saat berbelanja di supermarket. Ia sedang bersama anaknya yang berusia empat bulan saat itu. Insiden ini tepatnya terjadi di Superking Supermarket di 785 Wonderland Rd S sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Menurut polisi, seorang perempuan tiba-tiba menghampirinya dan marah-marah. Tak jelas apa yang diucapkannya. Polisi mengatakan, aksen dan suara perempuan tersebut cukup berat hingga sulit dikenali.

Tak hanya marah dan membentak, perempuan berusia sekitar 40 tahun itu juga mendaratkan beberapa bogem mentah pada si korban. Ia bahkan menarik hijab korban hingga terlepas. Tak hanya itu, rambut korban pun dijambaknya tanpa ampun. Ia mengalami luka-luka pascainsiden.

Pelaku kemudian meninggalkan toko tanpa dihalangi siapa pun. Manager toko tak mau berkomentar terkait insiden ketika dihubungi kantor berita CBC. Polisi saat ini sedang mencari pelaku yang diduga sesama pelanggan toko.

Menurut keterangan, pelaku memiliki tinggi sekitar 165 cm dengan berat 68 kg. Ia berusia sekitar 40 tahun dengan rambut sepundak berwarna hitam. Saat insiden, ia menggunakan kaos merah bertuliskan Kanada dan celana hitam dengan tas berwarna hijau.

Insiden ini mendapat kecaman dari banyak pihak. Saleha Khan dari National Council of Canadian Muslim mengatakan, insiden rasial seperti ini membuat komunitas Muslim merasa kurang aman. Ada saja orang yang mengalami isu rasial dan ini sangat mengecewakan.

"Saya lelah, kecewa, dan terluka," kata dia.

Khan mengaku tak ingin menyerah, karena jika ia menyerah maka ini tidak akan muncul di publik. Sehingga, ia memutuskan untuk bangun dan mengatasi semua ini agar tidak terjadi lagi.

Polisi telah melacak kemungkinan pelaku. Seorang pengguna Twitter mengunggah dua foto yang diduga pelaku. Namun, foto itu sudah dihapus oleh pemilik akun. Saat diminta komentar oleh CBC, pemilik akun tidak ingin berkomentar.

Namun, sang korban diduga telah menyimpan fotonya. Polisi pun mulai melanjutkan penyelidikan. Juru bicara London Police Service, Sandasha Bough, mengatakan kini mereka fokus pada kemungkinan motif pelaku.

Departemen gang jalanan di kepolisian akan melanjutkan penyelidikan dan meninjau ulang temuan jika semua berkas lengkap. Mereka kemudian akan menentukan, ini termasuk jenis serangan kebencian atau serangan biasa. Ini akan menjadi pertimbangan dalam menjatuhkan putusan di pengadilan.

 "Ini sangat mengkhawatirkan untuk siapa pun yang diserang tanpa alasan yang jelas. Ini harus digali hingga ke akar," kata Bough.

Polisi juga menggunakan media sosial dan daring untuk mencari informasi soal pelaku. Insiden kali ini menjadi yang keempat terkait dengan Muslim dalam delapan bulan terakhir. Korban lain mengalami serangan fisik, verbal hingga vandalisme berisi komentar kebencian.

Polisi kota London mencatat kenaikan serupa dalam insiden anti-Muslim pada 2015 meningkat 64 persen dari tahun 2014. Ini berarti, terjadi 818 serangan sepanjang 2015.    rep: Lida Puspaningtyas, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement