Rabu 25 May 2016 13:00 WIB

Obama Bahas Laut Cina Selatan

Red:

HANOI -- Amerika Serikat meminta kasus persengketaan wilayah Laut Cina Selatan diselesaikan dengan damai, Selasa (24/5). Presiden AS Barack Obama mengatakan, AS tidak akan memaksakan kehendaknya pada Vietnam.

Obama bersafari di Vietnam mulai Senin (23/5). Dalam pidatonya di National Convention Centre, Hanoi, pada Selasa, Obama menyerukan perbaikan hak asasi manusia. Menurutnya, hal ini bisa meningkatkan perekonomian, stabilitas, dan kekuatan regional.

"Negara besar tidak seharusnya merusak negara yang lebih kecil, sengketa seharusnya diselesaikan dengan damai," kata Obama yang menegaskan kunjungan ke Vietnam untuk membuka lembaran baru hubungan dua negara.

Perhelatan ini akan membantu keduanya bergerak dari sejarah dingin empat dekade lalu. Salah satu persamaan yang bisa mengeratkan adalah posisi keduanya dalam sengketa Laut Cina Selatan. AS dan Vietnam sama-sama khawatir dengan aktivitas Cina di wilayah.

AS mengaku tidak berpihak dalam klaim teritorial. AS hanya menantang klaim kebebasan navigasi dan penerbangan di wilayah udara internasional. Sejumlah kapal perang telah dikirim untuk berpatroli di sekitar wilayah reklamasi Cina. Hal ini menuai kritik pedas dari Cina.

"Kita akan terus maju, AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di manapun yang diizinkan hukum internasional," kata Obama. Dengan demikian, tambahnya, akan mendukung semua negara menggunakan haknya untuk melakukan hal yang sama.

Kontributor Aljazirah, Adrian Brown dari Beijing, mengutip media Cina yang menuduh Obama mengatur strategi untuk menahan Cina. Brown mengatakan, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina menerima perkembangan kedekatan AS dan Vietnam.

Namun, hal ini dinilai tidak sepadan. AS mengangkat embargo senjata atas Vietnam, tapi tidak mengangkat embargo yang melawan Cina. "AS yakin dengan mengizinkan Vietnam membeli senjata akan membuat mereka berani menekan klaim. Ini yang ditakutkan oleh Cina," kata Brown.

Pengangkatan embargo atas Vietnam menjadi kertas baru yang mengakhiri era Perang Dingin. Obama mengatakan, Vietnam akan memiliki akses lebih besar pada peralatan militer sehingga negara tersebut bisa memastikan keamanan negara.

Obama juga menjanjikan untuk terus melatih penjaga pantai Vietnam untuk memperkuat kemampuan maritim. Kunjungan Obama dimulai sejak Senin saat ia mengumumkan pengangkatan embargo berusia lima dekade secara resmi.

Ia mengatakan pada rakyat Vietnam bahwa ia mendorong ratifikasi kesepakatan perdagangan bebas 12 negara, Trans-Pacific Partnership (TPP). Menurutnya, ini bisa dijadikan kesempatan bagi rakyat Vietnam untuk memiliki lebih banyak rekan.

TPP akan membawa kerja sama regional dan meningkatkan kualitas pekerja. Ia juga berjanji untuk membantu mereka memperoleh banyak barang dari AS. Obama menggarisbawahi TPP akan memperbaiki hak perserikatan pekerja, menghindari pekerja paksa, dan pekerja anak-anak.

Dari Hanoi, Obama terbang ke Ho Chi Minh City atau Saigon. Dalam perberhentian keduanya dalam kunjungan tiga hari itu, Obama berjalan-jalan menikmat Jade Emperor Pagoda. Setelah itu, ia menyambangi Dreamplex dan berbicara pada wirausahawan Vietnam soal ide bisnis dan kesulitan mereka.

Obama mengatakan, Vietnam sangat berpotensi dengan inovasinya di dunia. Di sini, ia kembali mengangkat isu TPP. "Pakta ini akan meningkatkan reformasi ekonomi di Vietnam, meningkatkan persaingan ekonomi, dan membuka pasar baru," katanya.

Menteri Luar Negeri John Kerry dan Senator John McCain mengatakan, kunjungan ini membuktikan musuh bisa menjadi rekan baru. Mereka mengatakan, ini bisa menjadi pelajaran bahwa perdamaian lebih baik dari perang.

Kerry, McCain, dan Senator Bob Kerrey adalah veteran perang Vietnam. Mereka berkata tidak pernah membayangkan selama perang bahwa negara ini akan jadi rekan kerja sama perdagangan, bahkan dalam keamanan. Menurut mereka, persamaan kepentingan akan membawa pada kerja sama yang berkelanjutan.    rep: Lida Puspaningtyas/reuters/ap, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement