Senin 02 May 2016 14:00 WIB

Penjarahan Marak

Red:

Akibat krisis yang semakin dalam di Venezuela, penjarahan dan kekerasan dilaporkan terjadi di beberapa wilayah di negara tersebut. Beberapa kota, termasuk kota kedua terbesar di Venezuela, Maracaibo, dilanda kerusuhan pada Selasa (26/4) dan Rabu (27/4) lalu. Ini terjadi pascapemadaman listrik yang dimulai pada Senin (1/5).

Dilansir Aljazirah, salah seorang ibu rumah tangga Norvelis Contreras (26 tahun) mengatakan, situasi ini sudah sangat kritis. Ia telah mengantre selama lima jam untuk membeli beras dan minyak pada Kamis di sebuah supermarket di Maracaibo. "Kami menderita dan mencoba bertahan hidup," katanya.

Warga di daerah Caracas dan Petare bulan ini mengatakan, mereka lebih banyak memakan pati. Mereka juga kerap melewatkan makan karena tak bisa menemukan atau tak mampu membeli apa yang tersedia. "Saya harus meninggalkan rumah pukul lima pagi, menghadapi risiko dibunuh, antre sepanjang hari, dan hanya membeli dua atau tiga produk," kata Jhonny Mendez.

Dalam sebuah survei yang diterbitkan oleh Venebarometero pada Kamis, 13 persen dari warga Venezuela mengatakan, mereka hanya makan sekali sehari. Jajak pendapat Venebarometro lain menunjukkan dua pertiga dari Venezuela ingin Maduro berhenti.

Sejak Presiden Nicolas Maduro menjadi presiden pada tahun 2013 setelah pendahulunya, Hugo Chavez, meninggal karena kanker, perekonomian telah terpukul dengan kekurangan dan melonjaknya inflasi. Jatuhnya harga minyak mentah global telah memperburuk perekonomian bangsa Amerika Latin dengan cadangan minyak terbesar di dunia. Oleh Gita Amanda  reuters ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement