NEW HAMPSHIRE -- Setelah penyelenggaraan primary New Hampshire pada Selasa (9/2), kini para calon presiden dari Partai Republik memfokuskan diri pada primary South Caroline. Selama ini, primary South Carolina dipandang secara tradisional dapat meramalkan calon akhir dari Partai Republik sejak 1980 hingga 2008.
Dilansir Fox News, hanya satu kali pemilih di South Carolina salah dalam memilih calon. Yakni, pada 2012 kala mereka memilih Newt Gingrich dibanding Mitt Romey.
Kepala ilmu politik di College Charleston di South Carolina Knotts Gibbs mengatakan, primary South Carolina memiliki hasrat untuk memilih orang yang akan menjadi pemenang dan melangkah ke pemilihan umum. Di South Carolina Ted Cruz dan Donald Trump diperkirakan akan menghadapi Marco Rubio dan Tim Scott yang memiliki dukungan cukup besar.
"Jika semua pemilih di South Carolina bersatu di belakang Rubio atau Kasich maka itu akan menantang Cruz dan Trump yang bersaing dalam 'kolam' pemilih yang sama," ujar Knotts.
Primary South Carolina akan digelar pada Sabtu, 20 Februari. Pada waktu yang sama Demokrat akan menyelenggarakan kaukus di Nevada.
Menurut profesor ilmu politik di Universitas Nevada, Ted Jelen, Nevada merupakan negara dengan banyak warga keturunan Latin. Latin, menurutnya, lebih tak stabil dalam perilaku mereka di pemungutan suara dibanding warga keturunan Afrika-Amerika.
"Mereka kurang dapat diprediksi," ujarnya.
Menurut Jelen, tampaknya Bernie Sanders akan tertinggal di sini. Untuk memenangkan kaukus Nevada, calon harus mampu memobilisasi pemilih Hispanik. Hal itu telah dilakukan Hillary Clinton, sejak setahun lalu.
Sebuah jajak pendapat, CNN-Ork, pada Oktober mengatakan, kemungkinan kaukus Nevada akan dimenangkan Clinton dengan 58 persen sementara Sanders dengan 36 persen. rep: Gita Amanda ed: Yeyen Rostiyani
Ikuti Whatsapp Channel Republika
