Kamis 11 Feb 2016 16:00 WIB

India Siap Ikut AS Berpatroli di Laut Cina Selatan

Red:

WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) dan India mengadakan pembicaraan untuk melakukan patroli angkatan laut bersama yang mencakup Laut Cina Selatan (LCS). Ini menjadi sebuah langkah yang dapat memancing kemarahan Cina sebagai pengklaim wilayah terbesar di Laut Cina Selatan.

AS ingin sekutu regional dan negara-negara Asia lainnya untuk megambil sikap lebih bersatu terhadap Cina di Laut Cina Selatan karena ketegangan telah melonjak akibat pembangunan tujuh pulau buatan Cina di Kepualauan Spratly.

India dan AS telah menggenjot hubungan militernya dalam beberapa tahun terakhir melakukan latihan angkatan laut di Samudra Hindia yang tahun lalu melibatkan angkatan laut Jepang. Tapi, angkatan laut India tidak pernah melakukan patroli bersama dengan negara lain.

Seorang juru bicara angkatan laut India mengatakan, tidak ada perubahan dalam kebijakan pemerintah. Ia mengatakan, India hanya bergabung dengan upaya militer internasional di bawah bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pejabat pertahanan AS mengatakan, kedua pihak telah membahas patroli bersama yang akan dilakukan pada tahun ini. Patroli kemungkinan akan dilakukan di Samudra Hindia. Di sana, angkatan laut India adalah pemain utama, seperti di Laut Cina Selatan.

Cina menuduh AS mencari hegemoni maritim atas nama kebebasan navigasi setelah sebuah kapal perusak angkatan laut AS berlayar di jarak 12 mil dari pulau yang disengketakan. Pulau tersebut berada dalam rantai Paracel di Laut Cina Selatan pada akhir Januari.

Baik India maupun AS tidak memiliki klaim wilayah di Laut Cina Selatan. Namun, keduanya mengaku mendukung kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan ketika Presiden AS Barack Obama mengunjungi New Delhi pada Januari 2015. Saat itu, Obama dan Perdana Menteri India Narendra Modi juga menyetujui untuk mengidentifikasi daerah-daerah tertentu guna memperluas kerja sama maritim.

Perdagangan dunia senilai lebih dari 5 triliun dolar AS bergerak melalui Laut Cina Selatan tiap tahunnya. Vietnam, Malaysia, Brunei, Filipina, dan Taiwan juga terlibat klaim tumpang tindih di Laut Cina Selatan.

India memiliki sengketa perbatasan darat yang berjalan lama dengan Cina. Negara tersebut telah berhati-hati untuk tidak memusuhi tetangganya yang lebih kuat dan justru berfokus membangun hubungan ekonomi. Tapi, India telah meningkatkan kehadiran angkatan lautnya yang jauh melampaui Samudra Hindia dan menyebarkan kapal ke Laut Cina Selatan terus menerus.

Namun, gagasan bergabung dengan AS dalam patroli wilayah tersebut adalah pembicaraan panjang. Seorang diplomat AS bulan ini mengatakan, Filipina telah meminta AS untuk melakukan patroli angkatan laut bersama di Laut Cina Selatan.

Sementara, Obama akan menyampaikan pesan ke Cina selama pertemuan puncak dengan negara-negara Asia Tenggera yang terlibat sengketa di Laut Cina Selatan untuk melakukan penyelesaian secara damai. Ia juga meminta negara besar untuk  tidak 'mengintimidasi' tetangga yang lebih kecil.

Obama akan menjadi tuan rumah pertemuan para pemimpin Asosiasi Asia Tenggara  (ASEAN) di California pada pekan depan.

"Presiden (Obama--Red) akan memanggil semua pengklaim untuk menghentikan reklamasi lahan, pembangunan fasilitas baru, dan untuk melaksanakan tidak adanya militerisasi pos-pos di Laut Cina Selatan," kata penasihat Obama tentang Asia Dan Kritenbrink dilansir Aljazirah, Rabu (10/2). rep: Melisa Riska Putri reuters ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement