Selasa 01 Dec 2015 15:00 WIB

Serangan Udara Rusia Hancurkan Pabrik Roti

Red:

SARAQEB -- Sebuah pabrik roti yang didirikan oleh salah satu organisasi kemanusiaan Turki, IHH, menjadi sasaran serangan udara Rusia. Padahal, toko roti yang didirikan sejak 16 bulan lalu itu menyediakan makanan sehari-hari kepada hampir 45 ribu pengungsi Suriah.

"Jika toko roti, kamp diserang, itu berarti tujuannya adalah menghilangkan semua rakyat Suriah," kata Presiden IHH Bulent Yildirim, dilansir Aljazirah, Senin (30/11).

Serangan di Provinsi Idlib pada Ahad (29/11) itu menewaskan sedikitnya 44 orang. Para aktivis oposisi pun menuding Rusia sebagai pelaku serangan.

Mustafa Ozbek dari kantor media IHH mengatakan, pabrik roti berada di Kota Saraqeb dan hancur dalam serangan tersebut. "Mereka benar-benar menghancurkan roti kami dan tepung yang berada di pabrik," ujarnya. "Toko roti ini sangat penting karena memberikan roti untuk pengungsi Suriah," ujar Ozbek.

Warga setempat mengatakan, serangan udara diluncurkan oleh jet Rusia. Rusia menargetkan daerah-daerah di Idlib dalam beberapa hari terakhir. Setidaknya, 20 rudal dijatuhkan oleh empat pesawat tempur Rusia.

Tidak ada karyawan toko yang menjadi korban. Sebab, pesawat-pesawat tempur Rusia terlebih dulu mendekati toko roti sebagai peringatan di lokasi yang ditargetkan. Orang-orang di toko pun melarikan diri sebelum jet Rusia menyerang dan menghancurkan bangunan.

"Ini adalah pertama kalinya salah satu fasilitas kami ditargetkan, tetapi aktivis mengatakan truk sarat bantuan kemanusiaan dan makanan juga telah menjadi target," kata dia.

Hal itu dibenarkan pertahanan sipil Suriah dan tim pekerja penyelamat sipil. Mereka mengatakan, tujuh truk sarat bantuan kemanusiaan turut menjadi sasaran dalam serangan udara. Ketegangan antara kedua negara tumbuh setelah Turki menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia yang melanggar wilayah udara Turki. Pihak Turki mengaku telah memberi peringatan berkali-kali, tapi tidak diindahkan.

Serangan udara juga menargetkan pasar yang ramai, sebuah rumah sakit, dan beberapa daerah lainnya di Provinsi Idlib, termasuk Ariha. Syrian Observatory for Human Rights yang berpusat di Inggris mengatakan, serangan udara yang menghantam Kota Ariha, menewaskan sedikitnya 18 orang, termasuk empat orang anak.

Rusia juga menyerang kantor Partai Islam Turkistan, sebuah kelompok yang sebagian besar terdiri dari para pejuang dari negara-negara Asia dan kantor bantuan untuk kelompok ultrakonservatif Ahrar al-Sham. Serangan udara pesawat Rusia ini menjadi salah satu insiden paling mematikan sejak Rusia mulai meluncurkan serangan udara di Suriah dua bulan lalu.

Rusia mengatakan, pihaknya menargetkan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan pemberontak lainnya. Padahal, Idlib bukanlah kubu ISIS. Pejabat Barat dan pemberontak Suriah mengatakan, sebagian besar serangan telah berfokus di tengah dan utara Suriah, di mana ISIS tidak memiliki kehadiran yang kuat.

Syrian Observatory for Human Rights melaporkan pada pekan lalu, operasi udara Suriah telah menewaskan lebih dari 400 warga sipil sejak pasukan Rusia meluncurkan serangan udara pertama mereka pada September lalu. Menurut PBB, konflik Suriah telah menewaskan sedikitnya 250 ribu orang dan lebih dari setengah populasi dari 22,4 juta telantar atau melarikan diri ke luar negeri. n ap ed: yeyen rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement