Sabtu 28 Nov 2015 15:58 WIB

Cina Agresif, Jepang Siapkan Pasukan dan Rudal

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang meningkatkan pertahanan di sekitar wilayah sengketa, Laut Cina Timur, Jumat (27/11). Tokyo mengatakan, mereka terpaksa meningkatkan pertahanan karena Beijing menunjukkan gelagat yang agresif di kawasan mereka.

Menurut the Telegraph, ratusan personel militer Jepang serta fasilitas rudal antikapal dan rudal darat ke udara ditempatkan di dekat pulau sengketa di Laut Cina Timur. Pasukan akan ditempatkan di basis baru Ishigaki, salah satu pulau paling barat di Okinawa yang juga dikenal sebagai Pulau Miyako dan Amami-Oshima. Upaya ini bertujuan meningkatkan pengamanan di kawasan luar dan perairan.

Pemerintah sedang membahas penempatan tersebut dengan warga setempat. Pasukan diperkirakan ditempatkan secara permanen hingga 2019.

Selama ini hubungan Cina dengan Jepang mengalami ketegangan akibat sengketa teritorial di wilayah Laut Cina Timur. Wilayah di Laut Cina Timur dikenal Cina dengan sebutan Diayou dan di Jepang sebagai Senkaku.

Tokyo tidak ingin melihat pulau sengketa Senkaku diduduki oleh pasukan Cina. Jepang terus mengamati pekerjaan Cina di Laut Cina Selatan dan tampaknya mereka tidak akan mundur. Cina juga mengklaim Pulau Senkaku yang tak berpenduduk itu.

Menurut versi Cina, pulau tersebut bagian dari kepulauan Diaoyutai yang masuk wilayah Cina. Pemerintah Beijing telah meminta Jepang menyerahkan kedaulatan atas pulau tersebut, tetapi ditolak.

Tindakan agresif Cina telah membuat Tokyo meningkatkan pengamanan dalam tiga tahun terakhir. Kapal penjaga pantai dan kapal perang Cina terdeteksi beroperasi di perairan Jepang dekat Pulau Senkaku sebanyak 28 kali dalam satu bulan.

Kali ini Jepang membangun kapasitas militer di Okinawa untuk menghalau setiap gerakan agresif Cina. Jepang juga membeli F-35 Raptor, pesawat transportasi Osprey, dan menguji droneGlobal Hawk.

Latihan perang Angkatan Udara Cina mengatakan pada Jumat (27/11), mereka telah menerbangkan pesawat pengebom dan jet lainnya melalui selat di antara pulau-pulau Jepang dalam perjalanan mereka menuju latihan di Pasifik Barat. Mereka juga mengaku melakukan patroli di zona identifikasi udara Cina di Laut Cina Timur.

"Tahun ini angkatan udara akan melakukan empat kali latihan di Pasifik Barat untuk meningkatkan kemampuan angkatan uda ra dalam perlawanan jarak jauh di lautan," ujar Cina dalam pernyataan resminya.

Pesawat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Cina akan melakukan latihan setelah terbang di atas Selat Miyako. Selat tersebut berada di antara Pulau Miyako dan Okinawa, Jepang. "Latihan merupakan latihan normal dan Cina akan terus melakukannya sesuai dengan aturan internasional," kata kementerian.

Angkatan Laut Cina telah sering menggunakan Selat Miyako sebagai jalur dari Cina Timur ke Samudra Pasifik. Namun, pada 2013 lalu aksi Cina memberlakukan zona identifikasi pertahanan udara di wilayah itu mengundang kecaman dari Jepang dan Amerika Serikat.  rep: Lida Puspaningtyas reuters, ed: Yeyen Rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement