Senin 03 Aug 2015 18:00 WIB

Potongan Puing Lain Ditemukan Lagi

Red:

REUNION — Potongan puing kedua yang diduga milik pesawat MH370 kembali ditemukan. Objek yang ditemukan di selatan Kota St Denis telah diserahkan kepada pihak berwenang.

Laman BBC News melaporkan pada Ahad (2/8), objek yang ditemukan terdampar di Pulau Reunion di Samudra Hindia diyakini sebagai pintu pesawat. Laporan menyatakan, objek bertuliskan tulisan asing di atasnya dan beberapa ilustrasi.

Sebelumnya sebuah objek sepanjang dua meter ditemukan di Reunion awal pekan ini. Kini objek tersebut sedang diperiksa di Prancis untuk menentukan asal usul benda.

Seperti diketahui, pesawat MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur ke Beijing hilang sejak Maret 2014 lalu. Pesawat berisi 239 orang di dalamnya. Penemuan puing di Reunion menjadi titik terang setelah 16 bulan hilangnya pesawat.

Sementara itu, puing pesawat yang ditemukan sebelumnya telah tiba di Prancis pada Sabtu (1/8). Puing itu akan dipelajari lebih lanjut untuk mengetahui asal usulnya.

Puing diangkut oleh sebuah pesawat Air France dan mendarat di Bandara Orly dekat Paris pada pukul 00.17 dini hari waktu setempat. Puing kemudian dipindahkan melalui jalur darat ke laboratorium militer di dekat Kota Toulouse. Laboratorium tersebut mengkhususkan diri dalam menganalisis reruntuhan pesawat.

Kantor kejaksaan Paris dalam sebuah pernyataan mengatakan, peneliti Prancis akan memulai memeriksa reruntuhan pada Rabu (5/8). Mereka menunggu kehadiran para peneliti Malaysia yang juga akan hadir.

Para ahli berharap penemuan berupa permukaan sayap sepanjang 2 hingga 2,5 meter yang dikenal dengan flaperon. Fragmen dari bagasi juga ditemukan di Reunion. Keduanya diharapkan dapat memberi petunjuk mengenai nasib pesawat MH370 yang hilang tanpa jejak sejak Maret 2014.

Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai mengatakan kepada Reuters di  Kuala Lumpur pada Sabtu, para pejabat Malaysia menuju ke Reunion untuk mencari  puing-puing dan lainnya lebih banyak.

"Jika flaperon milik MH370, sebenarnya sesuai dengan pola pergeseran yang dilihat di  selatan Samudra Hindia. Tetapi, kami tak ingin berspekulasi. Kami akan menunggu verifikasi dari pihak berwenang Prancis," katanya.

Puing akan dianalisis di laboratorium oleh 600 ahli yang dioperasikan Kementerian Pertahanan Prancis. Sementara, fragmen bagasi akan dikirim ke unit polisi di luar Paris, yang mengkhususkan diri dalam tes DNA.

Jika nomor seri flaperon sama dengan yang dimiliki MH370, laboratorium akan menggunakan alat canggih untuk mencoba mengumpulkan informasi lanjutan terkait penyebab kecelakaan.

Penemuan puing memberi titik terang setelah 16 bulan pencarian tanpa hasil pesawat MH370. Tim peneliti percaya, seseorang sengaja mematikan transponder MH370 sebelum mengalihkannya ribuan mil.

Liow mengatakan bahwa Departemen Penerbangan Sipil Malaysia kini menghubungi sejumlah lembaga di dekat Reunion dan meminta bantuan para ahli untuk "melakukan analisis substantif jika ada potongan berikutnya yang ditemukan di pulau tersebut sehingga bisa memberi kami petunjuk mengenai pesawat yang hilang tersebut."

"Saya mendesak seluruh pihak untuk mengizinkan proses investigasi penting ini dilakukan. Saya mengungkapkannya demi orang-orang yang kehilangan orang kesayangan mereka dalam pesawat MH370 yang tentunya saat ini menanti berita serta telah menderita selama ini," kata Liow. n reuters/ap ed: yeyen rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement