Ahad 26 Apr 2015 14:06 WIB

‘Tolong Jenguk Pengungsi Suriah’

Red: operator

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

REPUBLIKA.CO.ID, Nama Angelina Jolie terukir sebagai aktris papan atas Hollywood yang sukses membintangi film-film box office. Aksinya di tengah karpet merah pun kerap mengundang decak kagum dengan penampilan glamor ala selebritas dunia.

Namun, kesan itu langsung luntur ketika Jolie menyandang tugasnya sebagai utusan khusus PBB untuk para pengungsi. Bahkan, dia pun tanpa ragu melontarkan kecaman keras terhadap lembaga yang diwakilinya.

Semua berawal dari keprihatinan terhadap kondisi para pengungsi Suriah. Kegeraman Jolie tidak muncul begitu saja. Dia melihat dengan mata kepala sendiri kondisi pengungsi lantaran telah mengunjungi 11 daerah pengungsi Suriah di Irak, Yordania, Lebanon, Turki, dan Malta.

Maka, ketika berbicara di depan Dewan Keamanan PBB, Jumat (24/5), Jolie tanpa ragu mengungkapkan keprihatinan sekaligus kemarahannya. "Kita tidak dapat melihat Suriah dengan jelas akibat kejahatan yang timbul dari abu konflik. Ini juga titik terendah kemampuan dunia untuk melindungi dan membela orang yang tidak bersalah," ujarnya.

Ia memperkirakan 3,9 juta orang telah melarikan diri negara itu selama empat tahun perang saudara. "Tujuan dari PBB adalah untuk mencegah dan mengakhiri konflik. Setelah itu membawa negara bersama-sama untuk menemukan solusi diplomatik dan untuk menyelamatkan nyawa,"

kata Jolie yang tampil dengan mengenakan blazer putih. "Kita gagal melakukan hal ini di Suriah." tambahnya.

Jolie mengaku kesal dengan jalan buntu di konflik Suriah, karena selama ini duta besar dan menteri terus berkumpul untuk mencari jalan keluar dari krisis di Suriah. "Krisis ini diperparah oleh perpecahan dan kebingungan dalam masyarakat internasional, sehingga Dewan Keamanan tidak mampu memenuhi tanggung jawabnya," kata Jolie seperti dilansir Reuters.

Dewan Keamanan, kata Jolie, telah terpecah antara kekuatan Barat berusaha menekan Damaskus dan sekutu rezim Rusia dan Cina, yang keduanya memegang hak veto.

Jolie menyerukan dewan untuk menyelesaikan krisis dan memberikan bantuan untuk jutaan warga Suriah yang telah melarikan diri ke negara tetangga.

Yang mengenaskan, beberapa pengungsi pun tewas ketika berusaha menyeberangi Mediterania dengan menggunakan kapal tua dengan muatan penuh sesak untuk mencapai Eropa. "Jika kita tidak bisa mengakhiri konflik, kita memiliki kewajiban moral tak terhindarkan untuk membantu pengungsi dan memberikan bantuan hukum untuk keselamatan mereka," kata Jolie.

Permintaan senada juga dilontarkan pejabat bantuan PBB, Valerie Amos, yang meng imbau Dewan Keamanan PBB untuk memberi mandat kepada komisi PBB untuk melakukan penyelidikan di Suriah. Penyelidikan akan dilakukan di daerah yang terkepung, sekolah militerisasi, dan rumah sakit. Komisi itu sekaligus ingin mengusut serangan terhadap fasilitas tersebut.

PBB mengatakan ada sekitar 440 ribu orang yang terkepung dalam perang sipil Suriah dalam lima tahun terakhir. Dari jumlah itu, ada sekitar 167.500 jiwa yang terjebak oleh pasukan pemerintah, 228 ribu di tangan militan ISIS, dan sisanya oleh kelompok-kelompok bersenjata lainnya.

Demi para pengungsi, Jolie pun menyampaikan sebuah permintaan. "Mereka, para pengungsi, tidak bisa datang ke dewan ini. Jadi tolong Anda datangi mereka," kata Jolie.

`'Sungguh menyedihkan melihat ribuan pengungsi terpuruk di depan pintu masuk wilayah paling makmur di dunia,'' ujarnya dengan nada tinggi seperti dilansir AP. `'Tidak ada yang mau mengorbankan jiwa anak-anak mereka dengan cara seperti ini kecuali mereka benar-benar dalam kondisi terdesak.'' c07/c33, ed: Endah Hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement