REPUBLIKA.CO.ID, Lantunan ayat-ayat suci Alquran kembali menggema di Hagia Sophia Turki setelah 85 tahun. Bacaan merdu Imam Ali Tel, seorang imam Masjid Hamdi Ahmet Ankara, meng awali pameran "Cinta Nabi" guna memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Lantunan Alquran tak lagi terdengar setelah Hagia Sophia berubah menjadi museum pada 1930. Kala itu Republik Turki yang baru saja meruntuhkan Kesultanan Ottoman mengubah Masjid Hagia Sophia menjadi museum untuk umum. Sebelumnya, Hagia Sopia adalah bangunan gereja Ortodoks Yunani.
Pameran "Cinta Nabi" akan menampilkan seni kaligrafi dan budaya Islam. Seperti dilansir Anadolu Agency, pameran yang dibuka oleh Ketua Departemen Agama Megmet Gormez, Wakil Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Ahmet Haluk, dan Gubernur Istanbul Vasip Sahin ini akan berlangsung hingga 8 Mei mendatang.
Setelah berubah menjadi museum, nyaris tidak ada acara keaga- maan yang digelar di Hagia Sophia. Pada 31 Mei tahun lalu, puluhan ribu umat Muslim Turki berdiri di luar Hagia Sophia. Mereka mendirikan shalat Subuh dipimpin Imam Syekh Abdulah Basfar. Mereka meminta Hagia Sophia kembali difungsikan menjadi masjid setelah diubah menjadi museum oleh pemerintahan sekuler Turki. Namun, tuntutan umat Muslim itu hingga kini belum dimuluskan.
Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc pernah mengeluarkan pernyataan yang cukup menghebohkan pada November 2013. Ia berharap status Hagia Sophia bisa kembali difungsikan menjadi masjid. Ia menyebutkan, saat ini kondisi Hagia Sophia terlihat "menyedihkan" tetapi akan segera "tersenyum kembali".
Pernyataan Arinc mendapat protes dari Yunani. Meski tidak menyebut secara tegas keinginan un tuk mengembalikan Hagia Sophia menjadi masjid, pernyataan Arinc dinilai bisa menyinggung perasaan umat Kristen. Kanselir Jerman Ange la Merkel juga disebut tidak sepakat dengan alih fungsi Hagia Sophia.
Gerakan untuk mengembalikan Hagia Sophia menjadi gereja juga pernah dilakukan. Politisi Amerika keturunan Yunani, Chris Spirou, pada 2007, meluncurkan sebuah organisasi internasional Pembebasan Hagia Sophia untuk memulai kam- panye mengembalikan fungsi Hagia Sophia menjadi gereja.
Hagia Sophia memang selama hampir seribu tahun, dari 537 sampai 1453 M, adalah sebuah gereja Basilika Ortodoks Yunani. Pada tahun 1204 hingga 1261, Hagia Sophia sempat menjadi gereja Katedral Katolik. Saat Islam datang pada 1453 lewat Sultan Mehmet II, Hagia Sophia beralih fungsi menjadi masjid.
Sultan Mehmet memerintahkan untuk membangun kembali Hagia Sophia yang sudah hancur. Elemen arsitektur Islami seperti mihrab, mimbar, dan empat menara ditambahkan untuk melengkapi bangunan Hagia Sophia.
Arsitektur Hagia Sophia menjadi inspirasi banyak masjid di Turki. Di sebelah Hagia Sophia kini berdiri megah Masjid Sultan Ahmed atau Masjid Biru. Selama hampir 500 tahun Hagia Sophia berdiri menjadi masjid. Setelah Turki sekuler di bawah Mustafa Kemal Attaturk memimpin, Hagia Sophia berubah menjadi museum.
Sejak saat itu, terbit larangan menjadikan Hagia Sophia menjadi tempat ibadah, baik masjid maupun gereja. Namun, pada 2006, Pemerintah Turki mengizinkan penggunaan ruangan kecil di Hagia Sophia untuk shalat umat Islam dan ibadah umat Kristen. Setelah Erdogan memimpin, lantunan azan dikumandangkan tiap sore di menara Hagia Sophia.
Oleh Hafidz Muftisany