Rabu 01 Apr 2015 16:00 WIB

Negosiasi Nuklir Iran akan Dilanjutkan

Red:

LAUSANNE--Negosiasi nuklir Iran memasuki hari terakhir, Selasa (31/3). Para diplomat berupaya keras untuk mencapai kesepakatan dan menengahi perbedaan.

Pada Senin (31/3), Menteri Luar Negeri AS John Kerry bersama menteri luar negeri Jerman, Prancis, Inggris, Jerman, Cina, dan lawan dialog mereka dari Iran bekerja hingga larut malam.

Sumber Associated Press mengatakan, Selasa (31/3), enam negara berpengaruh (P5+1) dan Iran akan mengeluarkan kesepahaman bersama untuk melanjutkan perundingan pada fase baru. Perundingan tahap baru itu nantinya akan kembali dilakukan untuk mempersiapkan kesepakatan final pada 30 Juni.

Menurut sumber itu, pernyataan bersama ini akan dilampirkan dengan dokumen tambahan yang menjelaskan butir kesepakatan lebih perinci.  Seorang pejabat lain mengatakan, kesepakatan ini bersifat umum karena masih terdapat perbedaan di antara kedua pihak.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang tergabung dalam negara P5+1 kembali bertolak ke Swiss, Selasa (31/3). Sebelumnya, ia meninggalkan perundingan pada Senin (30/3) karena ada urusan di Moskow.

Dalam pernyataannya di Moskow, Lavrov mengatakan, prospek negosiasi ini tidak terlalu buruk. "Dan, bahkan saya bilang bagus," ujarnya. "Mungkin tidak 100 persen, yang kalian kan tidak mungkin bisa 100 persen untuk segala sesuatu."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, Senin (30/3) malam, prospek keberhasilan dialog pada pertemuan Selasa (31/3), 50 berbanding 50.

Negosiasi nuklir Iran dengan negara P5+1, yakni AS, Prancis, Inggris, Jerman, Cina, dan Rusia, telah berlangsung selama enam hari.

Barat selama ini mencurigai Iran telah memanfaatkan program nuklirnya untuk membuat senjata atom. Tuduhan itu telah lama dibantah oleh Iran.

Terdapat sejumlah isu penting dalam negosiasi nuklir ini. Enam negara berpengaruh ingin agar Iran menangguhkan pekerjaan nuklirnya yang paling sensitif selama lebih dari 10 tahun. Diplomat Barat bahkan ingin sampai 15 tahun.

Iran tak setuju dengan hal itu. Namun, mereka mempertimbangkan untuk 10 tahun. Tak hanya itu, Teheran juga mundur menyangkut isu pengiriman bahan bakar atom. Mereka tak ingin mengapalkan bahan bakar itu ke luar negeri. 

Poin penting lain yang belum disepakati, yakni keinginan Iran melanjutkan penelitan mengenai sentrifugal yang dapat memurnikan uranium dengan cepat dan dalam jumlah besar. Pencabutan sanksi Iran juga masih mengganjal.

n ap/reuters ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement