Rabu 01 Apr 2015 16:00 WIB

Ban Ingatkan Aksi Milisi

Red:

BAGHDAD — Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon prihatin tentang tuduhan kekerasan yang dilakukan pasukan propemerintah saat melancarkan perang terhadap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Ia meminta Pemerintah Irak melakukan investigasi atas tuduhan itu.

"Saya khawatir atas tuduhan pembunuhan, penculikan, dan penghancuran properti yang ditudingkan ke arah pasukan Irak dan milisi propemerintah," ujar Ban setelah bertemu dengan pejabat Irak, Senin (30/3).

Ini merupakan kunjungan pertama Ban sejak Agustus 2014. Kehadiran Ban di Baghdad berlangsung di tengah pertempuran personel gabungan Irak dan kelompok ISIS di Tikrit yang mayoritas berpenduduk Suni. 

Sebelumnya, laporan menyebut milisi Syiah bertindak sewenang-wenang di wilayah Suni yang berhasil direbut dari ISIS. Namun, kelompok milisi membantah tudingan itu. 

"Semua tuduhan kekerasan atas hak asasi manusia harus diinvestigasi dan siapa pun pelakunya harus dimintai pertanggungjawaban," kata Ban.

Menurut Ban, tindakan kejam ISIS yang mengeksekusi warga sipil dan membantai tentara tidak bisa menjadi alasan untuk aksi balas dendam. Sudah seharusnya warga sipil tidak takut dengan kelompok yang telah membebaskan mereka dari Daesh. Daesh merupakan sebutan bagi ISIS di Arab. 

"Satu kekerasan tidak boleh digantikan dengan kekerasan lain," ujar Ban menambahkan.

Mantan diplomat Korea Selatan itu juga khawatir dengan jumlah pengungsi Irak yang disebabkan oleh konflik. Menurutnya, baik Baghdad maupun internasional  bisa mengatasi jumlah pengungsi yang mencapai lebih dari 2,5 juta jiwa. 

Perdana Menteri Irak Abadi yang berbicara di hadapan Ban mengatakan, siapa pun yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia harus diseret ke pengadikan.

Menurutnya, mayoritas kejahatan dilakukan oleh kelompok ISIS. Kendati begitu, ia tak menampik sejumlah kekerasan dilakukan oleh personel yang memerangi pemberontak.

"Mayoritas kasus tragedi kemanusiaan terjadi pada musim panas tahun lalu ketika ISIS mulai menyerbu Irak dan warga khawatir akan nyawa mereka," katanya. Ia menambahkan bahwa komitmen pihaknya terhadap hak asasi manusia sudah final.

Setelah berkunjung ke Baghdad, Ban langsung terbang ke Kuwait untuk menghadiri konferensi internasional membahas krisis kemanusiaan di Suriah. Hampir sebulan sudah personel gabungan Irak melancarkan serangan ke Tikrit. Namun, kelompok pemberontak masih bertahan. n ap/reuters ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement