Rabu 01 Apr 2015 16:00 WIB

Sebanyak 24 WNI Dibebaskan

Red:

JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri melalui Kedutaan Besar Republika Indonesia (KBRI) untuk Yaman telah berhasil membebaskan seluruh 24 warga negara Indonesia (WNI) yang ditahan di negara tersebut.

"Alhamdulillah, dalam dua hari, 21 orang sudah kami bebaskan. Jadi, total 23 WNI sudah bebas dan ditambah satu orang lagi yang kami temui di tahanan dengan profesi tenaga kerja Indonesia atau PLRT yang ditahan di sana karena alasan imigrasi," kata Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Lalu Muhamad Iqbal di Jakarta, Selasa.

Menurut Iqbal, seluruh WNI yang telah dibebaskan sudah berada di kantor KBRI di Ibu Kota Yaman, Sana'a. WNI yang ditahan berprofesi sebagai pelajar dan semuanya karena masalah keimigrasian.

"Mereka memang berasal dari luar Kota Sana'a. Tapi karena tidak ada izin tinggal jadi harus menginap di beberapa masjid. Jadi karena alasan izin tinggal maka mereka ditahan atau karena masalah imigrasi," jelas Iqbal.

Petugas KBRI tidak bisa menjemput secara langsung para WNI di yang ditahan di sejumlah tempat di Sana karena kondisi keamanan yang sulit. Iqbal menambahkan, situasi keamanan di Yaman makin mengkhawatirkan karena tidak ada akses komunikasi dan mobilitas yang sulit dilakukan. KBRI akan memberangkatkan mereka ke tempat yang lebih aman di luar Sana, yaitu daerah Al-Hudaidah.

Kirim dua tim

Menurut Iqbal, Indonesia akan mengirimkan dua tim khusus untuk meningkatkan upaya evakuasi WNI. Tim tersebut beranggotakan tujuh hingga 13 orang yang berasal dari institusi Kemlu, Polri, dan TNI AU.

"Tim baru akan berangkat besok dan hari ini kita mematangkan skenario evakuasi," kata dia. Iqbal menjelaskan bahwa satu tim akan masuk melalui Salala, Oman, untuk menjaring WNI di wilayah timur Yaman (Hadramaut) dan satu tim melalui Arab Saudi untuk langsung menuju Sanaa. Selain itu, Pemerintah RI telah menyusun dua skenario evakuasi, yakni melalui jalur udara dan darat melalui Oman dan Arab Saudi.

Skenario evakuasi jalur udara, Kemlu telah berkoordinasi dengan TNI AU dan mempertimbangkan untuk mengirim satu pesawat Boeing 737 milik TNI AU ke Al Hudaydah, wilayah Yaman yang masih relatif aman dan memiliki lapangan udara yang dapat digunakan.

Iqbal mengatakan, Kemlu telah memanggil Duta Besar Yaman, Arab Saudi, dan Oman untuk menyampaikan permohonan izin penerbangan (flight clearance) bagi evakuasi WNI kepada otoritas negara mereka.

Sedangkan, untuk skenario jalur evakuasi darat, Pemerintah RI akan meminta bantuan pengawalan kepada otoritas di ketiga negara tersebut.

"Fokus utama saat ini adalah mengeluarkan WNI dari wilayah konflik ke tempat yang lebih aman," kata Iqbal. n antara ed: yeyen rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement