Kamis 26 Mar 2015 17:00 WIB

Australia Siap Remajakan Armada Kapal Selam

Red:

ADELAIDE - Australia Jerman, Prancis, dan Jepang siap untuk meremajakan armada kapal selam baru, Rabu (25/3). Proyek yang telah lama mengalami penundaan itu berharga 50 miliar dolar Australia atau setara 38,8 miliar dolar AS.

Menteri Pertahanan Australia Kevin Andrews mengatakan, Jerman, Prancis, dan Jepang telah menjadi rekan paling potensial untuk proyek tersebut. Kapal selam baru ini akan menggantikan enam kapal laut kelas Collins Australia yang telah menua.

"Akan ada evaluasi yang memakan waktu hingga sedikitnya 10 bulan, kemudian Departemen Pertahanan akan merekomendasikan penawar terbaik pada pemerintah," kata Andrews dalam konferensi pejabat dan politisi angkatan laut Australia di Adelaide, Rabu.

Seorang sumber dari industri mengatakan, surat telah disiapkan untuk para penawar yang berisi persyaratan. Termasuk di dalamnya, bahwa konsep desain harus diserahkan dalam enam bulan dan keterangan sejauh mana penawar terlibat dalam program di industri Australia.

Thyssen Krupp Marine Systems (TKMS) dari Jerman dan kontraktor angkatan laut milik pemerintah Prancis, DCNS, telah menunjukkan ketertarikan dalam tender. Mereka mengatakan akan membantu membangun Australia.

TKMS bahkan telah mengatakan, mereka mendapat rancangan kontraknya. "Kami telah menerima draf kontrak. Kami telah mendapat pernyataan kerja," kata Ketua Eksekutif TKMS Australia Philip Stanford saat diwawancara dalam acara Future Submarine Summit.

Stanford mengatakan, mereka telah mendapat semua deskripsi pekerjaan tentang apa yang harus dilakukan. "Mereka telah mengirimkan spesifikasi kinerja fungsional melalui jalur terpercaya, ini benar-benar seperti yang dibicarakan," kata dia.

Sementara, perusahaan Jepang yang dianggap sebagai kandidat terbaik untuk proyek adalah Mitsubishi Heavy Industries dan Kawasaki Heavy Industries. Kedua perusahaan ini menolak undangan untuk hadir dalam konferensi Adelaide.

Kepala Organisasi Pertahanan Materiel militer Australia Harry Dunstall mengatakan pada konferensi bahwa setelah kontrak penawaran ditandatangani akan ada periode persiapan selama delapan bulan. Perusahaan akan mempersiapkan proposal desain awal mereka dan menyampaikannya kepada pemerintah untuk dipertimbangkan.

Selain tiga negara tersebut di atas, Swedia diikutsertakan atas saran pemimpin Partai Buruh Bill Shorten. Dalam proposal Shorten, proses 12-18 bulan awal akan dimulai dengan Jerman, Prancis, Jepang, dan Swedia. Masing-masing akan menerima 7 juta dolar AS dari Australia untuk keterlibatan mereka.

Australia kemudian akan memilih satu atau dua produsen kapal selam untuk menyediakan desain lengkap dengan tawaran harga kontrak tetap. Masing-masing akan menerima tambahan delapan juta dolar Australia untuk memberikan tawaran tender akhir yang lebih terperinci.

Kapal selam pada akhirnya akan dibangun dan dipelihara di Australia. "Kami telah mengatakan bahwa keterlibatan Australia sangat signifikan dan kami memiliki posisi maka kami mendapat pekerjaan ini," kata Andrews.

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, menegaskan bahwa biaya dan waktu pengiriman harus tepat waktu. Isu peremajaan armada kapal selam ini sempat menjadi komoditas politik Abbott. Februari lalu ia berjanji bahwa proses yang lebih mirip tender terbuka akan diselesaikan akhir tahun ini untuk mendongkrak dukungan politis. n reuters ed: yeyen rostiyani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement