Jumat 27 Feb 2015 15:00 WIB

Cina Hidupkan Slogan Lama

Red:

BEIJING — Cina memperkuat kembali slogan nasional berisi empat prioritas pembangunan Cina di masa depan. Slogan ini ditujukan untuk memperkuat kepemimpinan partai, menumpas korupsi, dan membangun Cina

di pentas internasional.

Keempat konsep ini, yaitu membangun masyarakat yang sejahtera dan modern secara komprehensif, memperdalam reformasi, menegakkan hukum, dan menerapkan disiplin partai.

Empat tujuan terpadu ini sebenarnya disampaikan Presiden Cina Xi Jinping pada 2012, namun dibahas kembali di media resmi pemerintah pada Rabu (25/2) dan Kamis. Konsep prioritas ini diharapkan dapat memotivasi negara dengan populasi 1,3 miliar jiwa ini untuk memujudkan "mimpi Cina".

Xi tampaknya ingin mempercepat konsolidasi kekuasaan dengan menggaungkan kembali empat konsep tersebut. Selama ini, Xi sudah dipandang sebagai pemimpin yang paling berpengaruh dalam seperempat abad terakhir.

"Mengurangi kontrol terhadap kehidupan pribadi memang menjadi tren yang tidak dapat dihindari, namun Xi masih berupaya membuat dirinya tetap relevan dengan cara membangun citranya," kata Joseph Cheng ahli politik tentang Cina dari City University of Hong Kong. 

Cina tampaknya tak main-main dalam merencanakan pembangunan masa depannya, termasuk memberantas korupsi di tubuh militer. Pada Kamis Komisi Militer Pusat yang diketuai Xi memperingatkan bahwa tujuan akhir modernisasi hanya dapat dicapai dengan taat pada hukum. Meski tak secara gamblang mengacu pada korupsi, pesan ini ditujukan kepada personelnya yang terjerat kasus korupsi. Sebelumnya, pemerintah mengumumkan investigasi terhadap belasan petinggi senior militer Cina.

"Negara modern, yakni yang menegakkan hukum dan militer yang modern, yaitu yang juga menegakkan hukum," demikian perintah Komisi Militer Pusat atas persetujuan Xi dan diberitakan kantor berita Xinhua.

Xi berjanji akan memberantas korupsi di militer yang memiliki kekuatan 2,3 juta personel ini. Di bidang militer, Cina sedang berambisi untuk melakukan modernisasi termasuk pembangunan rudal antisatelit dan jet siluman. 

Menurut AS, Cina kini memiliki lebih banyak kapal selam bertenaga diesel dan nuklir daripada AS. Laksamana Muda Joseph Mullor, Deputi Kepala Operasi Angkatan Laut AS, mengatakan hal ini di hadapan parlemen AS, Rabu. N reuters/ap

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement