Kamis 29 Jan 2015 14:00 WIB

Lima WNA Jadi Korban Serangan Hotel Libya

Red:

TRIPOLI — Sedikitnya lima warga negara asing (WNA) tewas dalam serangan bersenjata di hotel bintang lima Corinthia di Tripoli, Libya, Selasa (27/1). Corinthia merupakan hotel kelas atas yang kerap disinggahi tamu asing, termasuk pejabat dan delegasi-delegasi luar negeri.

Serangan dimulai ketika dua pria bersenjata membuat kegaduhan di ruang resepsionis dengan meledakkan bom dan menembaki pengunjung. "Para penyerang menembak dari dalam hotel,'' kata kepala keamanan Tripoli, Omar Khadrawi, pada Reuters.

Menurut Khadrawi, salah satu penyerang meledakan granat ketika gedung telah dikelilingi pasukan keamanan. Pihak keamanan telah mengevakuasi tamu, termasuk Perdana Menteri Tripoli Omar al-Hassi.

Sang perdana menteri diselamatkan dari lantai 22 di hotel tersebut, Al-Hassi yang sedang menginap di hotel itu keluar dengan selamat tanpa terluka.

''Para penyerang hendak membunuhnya,'' kata dia. Selain PM, empat warga negara Amerika lain berhasil diselamatkan.

Otoritas Tripoli menuding serangan dilakukan oleh loyalis Muamar Qadafi. Juru bicara keamanan Tripoli, Essam Naas, membenarkan korban tewas, termasuk lima tamu asing. Dua di antaranya berasal dari Amerika Serikat dan Prancis sedangkan sisanya warga Asia.

Korban asal Amerika merupakan seorang kontraktor keamanan yang bekerja di perusahaan berbasis di Virginia, Crucible LCC. Selain warga asing, seorang petugas keamanan dan tiga penjaga hotel juga tewas ketika penyerang meledakkan bom mobil di parkiran. Total korban setidaknya sembilan orang.

Mayoritas pemerintahan asing di Libya telah menarik staf kedutaannya dari Tripoli sejak pertikaian antara faksi Zintan dan Misrata, musim panas tahun lalu. Kendati begitu, beberapa diplomat, delegasi, dan pebisnis asing tetap mengunjungi Libya. Utusan PBB termasuk di antara yang datang ke Tripoli. Mereka mencoba menengahi pertikaian internal dengan menginisiasi pertemuan di Jenewa.

Kelompok pengawas SITE menilai, serangan merupakan balas dendam atas kematian Abu Anas al-Liby. Dia adalah anggota Alqaidah yang dituduh membantu rencana pengeboman di Kedutaan AS di Tanzania dan Kenya pada 1998. Liby tewas di rumah sakit New York, bulan ini.

DK PBB pada Selasa (27/1) mengecam keras serangan keji tersebut. Mereka mengatakan, siapa pun yang berada di balik serangan harus diadili. DK PBB juga menyampaikan belasungkawa pada keluarga korban. DK pun mendesak semua politikus dan faksi-faksi di Libya untuk bekerja sama dengan PBB memulai proses politik. Ini dilakukan untuk mengatasi konflik sejak Muamar Qadafi jatuh pada 2011.

Di Jakarta, Kementerian Luar Negeri RI memastikan tidak ada warga Indonesia yang jadi korban di Tripoli, Libya. Berdasarkan pantauan KBRI Tripoli, 11 korban adalah warga Libya, Amerika Serikat, Prancis, Korea Selatan, dan Filipina. Tidak ada warga Indonesia yang bekerja di hotel tersebut.

Lida Puspaningtyas/Ani Nursalikah ed: Teguh Firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement