Senin 20 Oct 2014 12:00 WIB

Harapan Korban Longsor Nepal Tipis

Red:

KATHMANDU – Pencarian pendaki selamat dari longsor yang terjadi di pegunungan Himalaya, Nepal, berhenti, Ahad (19/10). Longsor yang terjadi di pegunungan tersebut akibat topan hudhud menewaskan 39 orang tewas dan 40 orang lainnya hilang.

Pencarian korban hilang semakin sulit karena cuaca memburuk. "Kami tak tahu lokasi orang yang dinyatakan hilang, apakah mereka selamat atau tidak. Kita hanya bisa berharap dan berdoa mereka tidak mati,’’ kata Kepala Otoritas Bencana Nepal Yadav Koirala di Kathmandu.

Salju yang sangat tebal menyulitkan tim penyelamat menarik pendaki tewas keluar timbunan salju. Para pendaki yang tewas berasal dari Kanada, India, Israel, Jepang, Nepal, Polandia, dan Slovakia. Warga dan tentara dalam beberapa hari terakhir mencari para korban longsor.

Mayoritas adalah pendaki. Lebih dari 500 orang berhasil diselamatkan dari rute pendakian Annapurna yang populer bagi warga asing. Sebanyak 230 orang di antaranya adalah warga asing. Tim penyelamat meminta bantuan warga desa di sekitar rute pendakian itu.

Sebab, mereka sangat menguasai medan pencarian. Topan hudhud di India, pekan lalu, memantik longsor salju di rute pendakian ini. Sejak Rabu (15/10), tim penyelamat menemukan 30 jenazah dan mengidentifikasi sembilan jenazah lainnya lewat udara.

Longsor ini merupakan insiden besar kedua di Nepal. April lalu, terjadi longsor yang menewaskan 16 orang di Pegunungan Everest. Pejabat militer Nepal juga menyatakan, kejadian mengingatkan bencana serupa di Mount Everest pada 1995 yang menewaskan 42 orang.

Nepal memiliki delapan dari 14 pegunungan tertinggi di dunia. Mereka memperoleh pendapatan dari wisata, termasuk dari para pendaki. Sebanyak 12 persen dari 800 ribu wisatawan yang datang ke Nepal pada 2013 adalah pendaki. n reuters rep: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement