Sabtu 20 Sep 2014 13:35 WIB

Skotlandia Urung Merdeka

Red: operator

Hasil referendum mencegah badai politik di Inggris.

EDINBURGH -Warga Skotlandia memilih untuk tetap bergabung de ngan Inggris. Keputusan ini mereka tegaskan dalam referendum pada Kamis (18/9). Sebanyak 55 persen warga menolak Skotlandia memisahkan diri dari Inggris sedangkan 45 persen lainnya mendukung kemer de kaan. Tingkat partisi pasi sebanyak 85 persen.

Di Ibu Kota Skotlandia, Edinburgh, kelompok yang memilih `tidak', menang dengan perolehan suara 61 per sen, sedangkan pemilih `ya' hanya 38 persen. Penolak kemerdekaan Skotlandia juga menang di Aber deen, kota pusat minyak.

Mereka mendulang suara 59 per sen berbanding 41 persen. Glasgow men jadi kota kemenangan bagi pendukung lepasnya Skotlandia dari Inggris. Kubu prointegrasi merayakan kemenangan dengan sebuah pesta.

Hasil referendum mencegah badai politik dan ekonomi yang berpotensi mengadang Inggris. ''Kami lebih memilih persatuan daripada perpecahan,''

kata Alistair Darling, kepala kampanye kelompok integrasi, Better Together, Jumat (19/9).Menurut dia, ini merupakan hari bersejarah bagi Skotlandia dan Inggris secara keseluruhan.

Perdana Menteri Inggris David Cameron mengaku lega Skotlandia tetap bersatu. Ia menyerukan persatuan nasional. `'Jangan ada perselisihan, pemilihan ulang. Kita telah mendengar keinginan rakyat Skotlandia," katanya seperti dikutip laman berita BBC.

Cameron menyatakan akan memenuhi janjinya selama kampanye menolak kemerdekaan Skotlandia. Ia menjanjikan wewenang lebih luas bagi Skotlandia, di antaranya soal pajak, belanja, dan kesejahteraan. Ini di rumuskan pada November mendatang.

Sementara, draf rancangan undang-undangnya kemungkinan baru se lesai pada Januari tahun depan ram pung. `'Suara para pemilih harus kita hormati,'' ujar Cameron. Sebanyak 1.6 juta pemilih ikut dalam referendum pada Kamis (18/9).Menteri Pertama Skot landia Alex Sal mond yang meng ingin kan Skotlandia merdeka, mengakui kekalahan kubunya.`'Mayoritas warga Skotlan dia memilih tak mendukung ke merde kaan.Saya menerimanya dengan lapang dada,'' katanya.

Meski demikian, ia men desak agar para politikus di London memenuhi janji mereka menjelang akhir kampanye referendum. Inggris akan memberikan wewenang lebih besar bagi Skotlandia. `'Kami berharap semua itu ditepati,'' kata Salmond.

Menurut dia, referendum menunjukkan kemenangan bagi proses de mokrasi dan partisipasi politik. Sal mond mendukung kemerdekaan karena Skot landia bisa lebih mandiri. Wilayah ini mempunyai kekayaan minyak berlimpah dan tingkat pendidikan yang tinggi.

Kelompok prointegrasi memandang, lepasnya Skotlandia dari Inggris akan menimbulkan ketidak pastian ekonomi dan politik. Negara asing juga menginginkan demikian. AS mengharapkan Inggris tetap menjadi negara yang bersatu.

Para ekonom pun kini merasa lega melihat hasil referendum. Ekonom di Bank Berenberg, Robert Wood menjelaskan, risiko yang mungkin muncul dari lepasnya Skotlandia sekarang sirna. `'Untuk sekarang, pasar bisa kembali berjalan normal,'' katanya. rep:ap/reutersani nursalikah ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement