Ahad 07 Sep 2014 15:00 WIB

Puluhan Masjid Gaza Hancur

Red: operator

GAZA -Serangan Israel yang berlangsung selama 51 hari itu mengakibatkan hancurnya 73 masjid dan 205 masjid lainnya rusak parah, seperti yang dikabarkan Mi'raj News Agency, Sabtu (6/9).

Komite yang dibentuk Dewan Pembangunan dan Pengembangan Ekonomi Palestina mengatakan, jumlah tersebut sama dengan sepertiga dari seluruh masjid di Gaza.

Yang menyedihkan, masjid-masjid itu beberapa di antaranya termasuk bersejarah, seperti Masjid Al-Omari di Jabalya utara yang hancur dan rata dengan tanah.

Padahal, Masjid Al-Omari dibangun pada 649 Masehi atau sekitar 1.365 tahun yang lalu. Masa itu bertepatan dengan waktu sahabat Amr Ibn al-'Ash memasuki Gaza atau yang lebih kita kenal sebagai Khalifah Umar bin Khattab, sahabat tercinta Nabi Muhammad SAW.

Masjid Omari merupakan masjid kedua terbesar di Gaza utara yang mampu menampung 2.000 jamaah. Bahkan, sering disinggahi oleh para relawan Indonesia yang ada di Gaza.

Sebelumnya, Masjid Al-Omari ini sudah pernah terkena serangan Israel saat agresi militer Israel pada 2008-2009 lalu dan kemudian direno vasi. Namun, kali ini serangan Israel benar-benar telah menghancurkan hingga ke titik terakhir masjid tersebut.

Tak hanya masjid, akibat serang an itu pula Palestina kini meng alami krisis air. Otoritas Palestina te ngah berupaya keras mengatasi krisis air yang melanda Gaza. Seperti dilansir Ma'an News Agency, Jumat (5/9), krisis itu terjadi akibat rentetan serangan Israel yang terjadi sejak 8 Juli lalu.

Wakil Kepala Otoritas air Gaza Ribhi al-Sheikh mengatakan, tahap pertama rekonstruksi Gaza mencakup intervensi kemanusiaan selama enam bulan untuk memberikan air minum bersih kepada seluruh warga Gaza dan orang-orang yang tidak memiliki rumah selama serangan berlangsung.

Kemudian, tahap kedua akan membangun kembali jaringan saluran dan penampungan air yang rusak. Diperkirakan, pembangunan tersebut akan memakan waktu lebih dari satu tahun. Itu pun bila penyeberangan Gaza beroperasi dengan normal. Sedangkan, pada tahap ketiga otoritas akan membangun pengolahan air dan desalinasi tanaman.

Dilaporkan, pada tahap ini anggaran yang dibutuhkan sebanyak 800 juta dolar AS. Al-Sheikh mengatakan, Uni Eropa, Bank Islam, dan Bank Dunia akan mendukung rencana finansial dalam rekonstruksi Gaza.

Setidaknya, sepanjang 17 kilometer dari saluran air hancur total dan 29 lainnya hancur sebagian akibat dari serangan Israel. Buntut dari masalah kekurangan air bersih ini, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, penyakit kulit dan ruam mulai merebak di sekitar penampungan perumahan di Gaza.

Kekejaman Israel itu tak ayal memicu reaksi keras dunia. Parlemen Bangladesh menyetujui resolusi secara bulat mengutuk kekejam an Israel terhadap warga Palestina di Gaza.

Seperti dilansir Antara, mosi itu diadopsi pada hari kedua sidang ketiga parlemen ke-10, menyusul kematian lebih dari 2.150 warga Palestina dalam serangan 51 hari di Gaza oleh Israel. rep:c64, ed:endah hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement