Jumat 22 Aug 2014 14:00 WIB

Hamas Sasar Bandara Tel Aviv

Red:

GAZA -- Serangan udara Israel merenggut nyawa tiga pejabat senior al-Qassam, sayap  militer Hamas, Kamis (21/8). Mereka Muhammad Abu Shammala, Raed al-Attar, Muhammad Barhoum. Ketiganya tewas di sebuah rumah di sebelah selatan Kota Rafah.

Militer Israel dan Shin Bet, badan keamaman dalam negeri, mengakui dua di antara tiga sosok itu merupakan target. Menurut Shin Bet, Abu Shammala merupakan komandan wilayah selatan. Sedangkan al-Attar komandan brigade.

Abu Shammala dan al-Attar diyakini memimpin dan merumuskan serangan terhadap Israel dari Gaza selatan. Dari sinilah Hamas sering menembakkan roket. Abu Shammala juga diyakini sebagai sosok kunci yang merencanakan penculikan serdadu Israel, Gilad Shalit pada 2006.

Ketiga orang itu merupakan sosok penting dalam sejumlah operasi, termasuk penyelundupan senjata dan pembangunan terowongan. Pengeboman terhadap Rafah juga menghancurkan sebuah gedung bertingkat empat. Puluhan orang lainnya masih dinyatakan hilang.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji kerja intelijen hingga serangan ini menuai keberhasilan. Menurut dia, para pemimpin Hamas pantas memperoleh itu karena merencanakan aksi mematikan yang menyasar warga sipil.

Pada Selasa (19/8) malam, Israel mengerahkan pesawat tempurnya. Targetnya adalah komandan sayap militer Hamas, Muhammad Deif. Istri Deif dan anak laki-lakinya yang berusia tujuh bulan meninggal. Deif sendiri lolos dari maut. 

Netanyahu menyatakan, pimpinan sayap militer merupakan target sah. Mereka tak akan kebal dari serangan yang dilancarkan Israel. Dan setelah serangan Kamis, ratusan warga bergerak ke Gaza selatan menyerukan pembalasan setimpal.

‘’Pembunuhan terhadap tiga pimpinan al-Qassam merupakan kejahatan keji,’’ kata juru bicara Hamas, Sami Abu Zuhri. Menurut Zuhri, peristiwa ini tak akan mematahkan semangat rakyat Gaza. Sebaliknya, Israel akan menuai balasan. Dan roket dari Gaza kembali meluncur ke Israel.

Beberapa roket menghantam wilayah dekat perbatasan Israel-Gaza. Petugas ambulan Israel mengungkapkan, satu orang warga Israel mengalami luka serius. Sebuah taman kanak-kanak luput dari terjangan roket.

Pada hari yang sama, sayap militer Hamas menyampaikan ancaman akan menargetkan Bandara Internasional Ben-Gurion. Mereka meminta masakpai penerbangan untuk tak mendekati bandara itu. Hamas mengklaim telah menembakkan roket ke bandara tersebut.

Namun, juru bicara Bandara Ben-Gurion membantahnya. Ia menyatakan, penerbangan berjalan sesuai jadwal. Gerbang utama bandara dijaga ketat dari roket Hamas. Sejumlah roket berhasil dijatuhkan oleh penangkal roket, Iron Dome.

Hamas bertekad akan terus melawan Israel hingga blokade oleh Mesir dan Israel terhadap Gaza berakhir. Saling serang terjadi setelah empat pekan konflik yang bermula pada 8 Juli lalu. Mesir sebenarnya sempat berhasil memediasi dan melahirkan gencatan senjata.

Namun, setelah 10 hari tenang, gencatan senjata bubar pada Selasa (19/8). Perundingan di Kairo, Mesir, gagal memenuhi apa yang diharapkan Hamas, yaitu tak ada blokade. Hamas dituding memancing terjadinya serangan. Mereka menembakkan lebih dari 200 roket ke Israel dan Israel membalasnya dengan serangan udara.

Mesir menyatakan, akan terus melakukan kontak dengan Gaza dan Israel untuk mendorong kembali gencatan senjata.rep:c64/ap/reuters ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement