Senin 11 Aug 2014 13:30 WIB

Cina Abaikan Tuntutan AS

Red:

NAYPYITAW — Negara-negara ASEAN prihatin dengan meningkatnya ketegangan di Laut Cina Selatan. Mereka menginginkan pembicaraan intensif dengan Cina mengenai persoalan ini. Sayangnya, tak ada pernyataan spesifik terkait dalam komunike bersama ASEAN.

Komunike dirumuskan dalam pertemuan 4th East Asia Summit di Naypyitaw, Myanmar. Selain negara ASEAN, sejumlah negara hadir, seperti AS, Cina, Rusia, Jepang, India, dan Australia. Pada kesempatan itu, AS dan Filipina meminta Cina tak provokatif.

Seorang pejabat AS, Ahad (10/8), mengungkapkan, negara-negara ASEAN selalu mencermati ketegangan di Laut Cina Selatan. Informasi ini berdasarkan pembicaraan di antara mereka. Meski demikian, tak ada pernyataan secara publik yang menyerang Cina mengenai isu ini.

"Kami mendesak semua pihak menahan diri dan menghindari tindakan yang membuat rumit situasi dan menodai perdamaian, stabilitas, dan keamanan di Laut Cina Selatan," demikian komunike yang disampaikan ASEAN.  

Komunike ini juga mendesak penerapan kesepakatan tahun 2002 terkait tata perilaku Laut Cina Selatan. ASEAN dan Cina telah melakukan pembicaraan tentang hal itu, namun sampai sekarang belum ada perkembangan memadai.

AS yang hadir dalam pertemuan menteri luar negeri di Naypyitaw itu menghendaki tak adanya aksi yang menimbulkan ketegangan. Salah satunya, pada Mei lalu, Cina membuat fasilitas pengeboran minyak di perairan yang juga diklaim Vietnam.

Sejumlah pejabat AS yang mendampingi Menteri Luar Negeri John Kerry dalam pertemuan dua hari tersebut menegaskan, itu merupakan kritik tajam terhadap Cina. Mereka juga mengutip pernyataan anggota-anggota ASEAN yang berisi keprihatinan terhadap tindakan Cina.

Pada Sabtu, Kerry mengatakan, AS dan ASEAN mempunyai tanggung jawab yang sama memastikan keamanan di Laut Cina Selatan. "Kita perlu mengelola ketegangan di kawasan itu sesuai hukum internasional," katanya.

Cina menolak AS terlibat dalam sengketa di Laut Cina Selatan. Mereka juga mengabaikan desakan agar tak melakukan tindakan yang memicu ketegangan di wilayah itu. Lebih jauh, Cina menuding AS memanfaatkan Vietnam dan Filipina dalam isu ini.

Dalam pandangan Cina, AS ikut campur dalam sengketa ini untuk memperkuat pijakan militernya di kawasan Asia. "Saat ini, situasi Laut Cina Selatan stabil. Tak ada masalah. Seseorang telah membesar-besarkannya," kata Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi.

Sekjen ASEAN Le Luong Minh mengungkapkan, usulan AS tak dibahas menteri-menteri ASEAN karena sudah ada mekanisme sendiri. Sejumlah diplomat ASEAN menyatakan, semuanya bergantung pada ASEAN dalam menuntaskan persoalan ini.

"Biar ASEAN yang mendesak Cina daripada terus ditanya apakah ASEAN sebaiknya mendukung usulan AS atau tidak," katanya. rep:dessy suciati saputri/ap/reuters ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement