Kamis 24 Jul 2014 12:00 WIB

Kotak Hitam MH17 Tiba di Inggris

Red:

LONDON -- Kotak hitam pesawat Malaysia Airlines telah tiba di Inggris, Rabu (23/7).  Kotak hitam dan data penerbangan itu akan dianalisis di markas Cabang Investigasi Kecelakaan Udara  Inggris (AAIB) di Farnborough, London.

"Kami mengonfirmasi dua kotak hitam dari pesawat MH17 telah dikirim Dewan Keamanan Belanda ke AAIB Farnborough untuk diunduh," kata juru bicara Departemen Perhubungan, kemarin. 

Perdana Menteri Inggris David Cameroon mengatakan, investigator kecelakaan udara Inggris menganalisis kotak hitam itu atas permintaan Belanda. 

Juru bicara Departemen Perhubungan menjelaskan, butuh waktu 24 jam untuk mengunduh data dari setiap kotak hitam tersebut. Inggris tidak akan memublikasikan data tersebut ke publik.

Data itu akan diserahkan ke tim investigasi internasional yang dipimpin Belanda.

AAIB merupakan tim spesialis untuk menganalisis data kecelakaan pesawat. Lembaga ini ada di bawah Departemen Transportasi Inggris. Mereka akan mengetahui rekaman suara di kokpit dalam dua jam terakhir sebelum pesawat jatuh. AAIB juga akan mempelajari konten dari rekaman data penerbangan (FDR).

BBC melaporkan, AIIB adalah satu dari dua lembaga di uni-Eropa yang memiliki alat yang memadai untuk mendengar rekaman dari alat perekam suara kokpit. Negara lain yang memiliki alat ini adalah Prancis.

Sebelumnya, kotak hitam pesawat diserahkan separatis ke penyelidik Malaysia di Ukraina.  Perdana Menteri Malaysia  Najib Razak mengatakan, kotak hitam tersebut masih dalam kondisi baik. Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong Lai menjelaskan, pengiriman kotak hitam dan FDR ke laboratorium terdekat yang disetujui badan penerbangan PBB (ICAO) adalah prosedur normal.

"Tim investigasi internasional yang dipimpin Belanda telah memutuskan menyerahkan kotak hitam itu ke Inggris untuk analisis forensik," ujarnya.

Jatuhnya pesawat MH17 di wilayah Ukraina menewaskan 298 orang, termasuk penumpang dan para awak. Sebanyak 193 di antaranya berkebangsaan Belanda.  Barat menyinyalir, pemberontak pro-Rusia di timur Ukraina bertanggung jawab atas penembakan tersebut. 

Menurut pejabat intelijen Amerika Serikat, pemberontak salah sasaran. Mereka mengira pesawat itu adalah milik militer Ukraina. Rusia secara tidak langsung terkait dalam penembakkan itu. AS menuduh Rusia menyuplai senjata ke pemberontak.

Anggota pemerontak mengatakan kepada surat kabar Italia Corriere della Sera, dia telah diperintahkan untuk ke lokasi kejadian tak lama setelah pesawat jatuh. Komandannya mengatakan, mereka telah menembak pesawat Ukraina. Tapi, tak disangka ketika sampai lokasi kejadian di melihat korban warga sipil.

Secara terpisah, pesawat kloter pertama yang membawa 16 jenazah MH17 telah diterbangkan dari Ukraina ke Belanda, kemarin. Hingga kini, baru 200 dari 298 korban yang tercatat. 

n c83/reuters red: dessy suciati saputri ed: teguh firmansyah 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement