Selasa 22 Jul 2014 14:00 WIB

Cina Kirim Kapal Pengintai ke Dekat Hawai

Red:

WASHINGTON — Cina mengirim kapal mata-mata ke perairan internasional di lepas pantai Hawaii bersamaan dengan latihan militer gabungan besar-besaran yang dipimpin Amerika Serikat (AS), Ahad (20/7). Tahun ini merupakan pertama kalinya Cina bergabung dalam latihan yang melibatkan 22 negara itu.

Angkatan Laut AS mengatakan, akan mencegah tindakan intelijen yang kemungkinan dapat dilakukan Cina. Washington mencatat Beijing juga mengirim kapal serupa untuk memantau latihan militer Rim of the Pacific (RIMPAC) dua tahun lalu.

"Kami telah mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi informasi penting kami. Kami berharap kapal tersebut tetap berada di luar teritorial laut AS dan tidak mengganggu latihan maritim Pasifik yang sedang berjalan," kata Kepala  Juru Bicara Armada Pasifik AS Kapten Darryn James, Ahad.

Kementerian Cina dalam pernyataannya mengatakan, kapal laut mereka berhak untuk beroperasi di perairan di luar teritori negara lain berdasarkan hukum internasional. 

"Cina menghargai jaminan yang diberikan berdasarkan hukum internasional dan kami berharap negara lain juga sama menghormati hak kapal mereka,," ujar Pemerintah Beijing.

James mengakui, kapal pengawas Cina berada di dalam zona ekonomi ekslusif Cina. Hal itu pun masih sesuai dengan hukum internasional.

Hanya saja ia tidak mengetahui jika ada peserta dari negara lain yang mengirim kapal pemantau sejak latihan RIMPAC ini dimulai pada 1971. "Setahu saya, ini merupakan pertama kalinya suatu negara mengirimkan kapal pengintai di dekat Hawaii, padahal diundang berpartisipasi dalam latihan RIMPAC," kata James.

Sebetulnya tidak hanya Cina, tapiAS juga mengirimkan kapal-kapal pengintainya ke perairan internasional dan selama ini tak ada yang mempersalahkan.  

Para pejabat AS berharap partisipasi Cina dalam RIMPAC dapat membantu mencegah kesalahpahaman di laut lepas. Meski para pengamat memperingatkan, keikutsertaan Cina merupakan manuver Negara Tirai Bambu itu untuk memperkuat kemampuan angkatan laut mereka. Dengan mengikuti RIMPAC, Beijing dapat mengetahui kekuatan AS dan sekutunya.

Cina menurunkan kapal perusak rudal Haikou, kapal pengawal rudal Yueyang, kapal pasokan Qiandaohu, dan kapal rumah sakit Peace Ark dalam latihan RIMPAC. Termasuk juga dua helikopter, unit komando, dan unit penyelam dengan jumlah keseluruhan 1.100 personel.

Latihan gabungan tersebut digelar saat Cina dan sekutu AS, seperti Jepang dan Filipina, terlibat ketegangan tinggi atas sengketa di Laut Cina Selatan dan Laut Cina Timur. Cina juga bersengketa dengan Vietnam di Laut Cina Selatan yang berujung pada kerusuhan anti-Cina

Sejumlah negara di kawasan khawatir dengan semakin kuatnya kemampuan militer Beijing. Meningkatnya kemampuan militer Beijing dikhawatirkan dapat mendorong perlombaan senjata di kawasan.  rep:ani nursalikah/reuters ed:teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement