Rabu 18 Jun 2014 15:00 WIB

Pencari Suaka Gugat Australia

Red:

SYDNEY — Keluarga pencari suaka yang tewas dan terluka dalam kecelakaan kapal di Pulau Christmas menggugat Pemerintah Australia. Sebanyak 50 pencari suaka asal Iran, Kurdi, dan Irak meninggal dunia saat gelombang laut tinggi menghantam kapal mereka, SIEV 221, ke karang pada Desember 2010.

Kuasa hukum hak asasi manusia George Newhouse mendaftarkan tuntutan di Mahkamah Agung New South Wales, Senin (16/6). Dia mewakili delapan keluarga. Kerabat korban beranggapan Pemerintah Australia bertanggung jawab karena melanggar kewajiban untuk menjaga para pencari suaka.

Newhouse telah mewakili korban sejak pemeriksaan dilakukan pada 2012. Dia mengatakan, keputusan pemerintah dalam menyikapi imigran saat itu berisiko membahayakan hidup.

Newhouse menilai otoritas Australia seharusnya  mengetahui ada orang-orang yang rentan dan perempuan di laut lepas malam itu. Pemerintah, kata dia, telah gagal menjaga pencari suaka dan menyelamatkan mereka dari laut.

Pada 15 Desember 2010 kapal SIEV 221 mengangkut 89 pencari suaka asal Kurdi, Iran, dan Irak beserta tiga awak kapal. Kondisi cuaca saat itu sangat buruk. 

Sebuah laporan menyebut, Australia telah mengetahui mengenai kapal yang bermasalah dua hari sebelum tenggelam. Namun, mereka tidak bertindak cepat.

Sampai pada satu waktu, otoritas tak sadar kapal sudah mendekati Pulau Christmas. Mereka tak bisa mendeteksi mengingat gelapnya malam dan kondisi cuaca ekstrem.  Mendengar jeritan korban, warga lokal memberikan jaket penyelamat. Mereka mendekati tebing untuk meraih tangan para korban yang butuh bantuan. Namun, kencangnya angin menyulitkan proses penyelamatan.

Menteri Imigrasi Australia Scott Morrison membela tindakan pemerintah. Dia  mengatakan klaim itu sulit dipercaya. "Terus terang, saya pikir klaim ini memalukan dan menyakitkan hati. Tentu, setiap orang memiliki hak membawa kasus ke pengadilan. Kita adalah negara bebas, tapi mereka harus bertanggung jawab atas klaim itu," katanya, seperti dilansir Radio Australia, Selasa (17/6).

Morrison membela petugas imigrasi, perbatasan, dan angkatan laut yang bertugas menyelamatkan pencari suaka. Dia mengatakan perempuan dan laki-laki yang bertugas saat itu menunjukkan tingkat keberanian dan pengorbanan. Tindakan penduduk Pulau Christmas juga dinilainya luar biasa.

Dalam perjalanan menuju Gedung Parlemen, kepada wartawan Morrison dia menganalogikan tuntutan tersebut, seperti seseorang yang diselamatkan dari kebakaran dan menuntut petugas pemadam. "Atau, seperti seseorang yang diselamatkan petugas ambulans namun tetap menuntut .

rep:ani nursalikah/ap/reuters ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement