Senin 02 Jun 2014 15:00 WIB

Erdogan Bakal Nyapres

Red:

oleh:Dessy Suciati Saputri/c66 -- ISTANBUL -- Perdana Menteri Turki Tayyip Erdogan akan mencalonkan diri menjadi presiden dalam pemilihan tahun ini. Dia diharapkan dapat memimpin hingga periode kedua 2023 mendatang.

“Erdogan akan melanjutkan kekuasaannya melayani masyarakat. Ia akan melanjutkan menjadi presiden,” kata wakil ketua partai berkuasa Partai Keadilandan Pembangunan (AKP) Mahmet Ali Sahin, seperti dikutip Alarabiya, Sabtu (31/5).

Dia mengatakan, parlemen akan mengubah konstitusi untuk memberikan kekuasaan lebih terhadap kantor kepresidenan. Sebagaimana diketahui, kekuasaan presiden di Turki selama ini lebih bersifat simbolis. Kekuasaan eksekutif sesungguhnya berada di parlemen.

Sebelumnya, Erdogan mengatakan, akan menjalankan pemerintahan jika partainya memintanya. Meskipun begitu, belum ada pengumuman resmi terkait pencalonannya dalam pemilihan presiden pada Agustus.

Jika maju, ia diperkirakan akan menjadi presiden Turki pertama yang terpilih secara langsung setelah perubahan konstitusi pada 2007.

Erdogan sudah tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai perdana menteri karena masa kekuasaannya dibatasi konstitusi. Erdogan telah menjadi perdana menteri selama tiga periode, batas maksimum di Undang-Undang Dasar. Hingga kini, ia belum mendapatkan pesaing bila maju menjadi kandidat presiden.

Sahin berharap, AKP dapat meraih lebih banyak kursi pada pemilu umum 2015. Sehingga, dapat mengubah konstitusi dan memuluskan Erdogan menjadi ketua partainya.

“Dengan cara itu, Erdogan akan menjadi presiden sebagai anggota dari partai politik dan akan tetap melayani rakyat hingga 2023,” lanjut Sahin. Sebelumnya, partai tersebut gagal mengumpulkan cukup suara dari partai saingannya untuk mengubah konstitusi pada 2011.

Erdogan masih menjadi politikus terpopuler di Turki meskipun diserang skandal korupsi dan adanya aksi demonstrasi antipemerintah belakangan ini. Partai oposisi belum memperingatkan kekuasaan lebih yang diberikan kepada Erdogan dapat membuat Turki menjadi lebih otokrasi.

Secara terpisah, polisi Turki menembakan gas air mata dan meriam air pada pengunjuk rasa yang memperingati hari satu tahun demostrasi antipemerintah, Sabtu (31/5).

Para demonstran yang berusaha memperingati kerusuhan terbesar dalam perlawanan terhadap pemerintah dibubarkan pihak kepolisian secara paksa.

Pihak Kepolisian menutup jalan dan memberhentikan transportasi umum yang mengarah ke Alun-Alun Taksim dan Taman Gezi. ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement