Kamis 25 Aug 2016 15:00 WIB

Kendalikan Udara Melalui Aplikasi

Red:

Era Internet of Things (IoT) memang tak bisa lagi terhindari. Dunia bahkan sudah melirik Indonesia sebagai pasar empuk untuk target penjualan.

Tak hanya Cina dan Korea yang melihat peluang tersebut dalam memasarkan produk peralatan elektronik rumah tangga, tapi juga dari produsen asal Benua Biru. Label home appliances Dyson asal Inggris telah mulai menjual berbagai perabotan rumah tangga yang pintar di Indonesia, sejak beberapa bulan lalu.

Pekan lalu, Dyson merilis penyaring udara pintar pertamanya di Indonesia. "Indonesia menjadi negara kedua setelah Singapura, yang kami perkenalkan kepada produk air purifier pintar," kata Public Relations Dyson Southeast Asia, Sarah Arts, di Jakarta. Konsep pintar yang diusungnya hadir karena penyaring udara ini bisa terkoneksi dengan perangkat ponsel pintar dan sejenisnya.

Pengguna bisa mengendalikan alat melalui aplikasi bernama Dyson Link. Aplikasi mobile ini sudah bisa diunduh melalui platform Android dan iOS secara gratis.

Kemudian, setelah mengunduh aplikasi, perangkat akan terkoneksi dengan penyaring udara melalui koneksi internet ataupun wifi. Hal tersebut membuat pengguna bisa mengendalikannya dari jarak jauh selama memiliki koneksi internet. 

Melalui aplikasi, pengguna juga dapat memantau kerja alat. Misalnya, ketika pengguna pergi ke kantor, lalu lupa mematikan perangkat penyaring udara. Pengguna dapat dengan mudah mematikannya melalui aplikasi.

Kemudian saat akan pulang ke rumah, alat bisa dinyalakan otomatis sehingga ketika sampai kondisi udara sudah bersih dan sejuk. Dengan begitu, paparan udara tidak sehat selama berada di luar rumah, dapat segera tergantikan dengan udara yang jauh lebih nyaman.

Dyson Link juga berguna dalam memberikan laporan tingkat kebersihan udara. Saat ingin menyalakan penyaring udara, aplikasi akan memperlihatkan kondisi ruangan secara real time.

Ketika muncul laporan kondisi udara dalam keadaan fair, hal tersebut menandakan udara dalam kondisi kotor atau terkontaminasi dengan bakteri dan partikel bebas. Kemudian, saat alat sudah selesai membersihkan udara, laporan akan muncul dengan tulisan good.

 

Tak hanya itu, aplikasi juga bisa digunakan untuk pengendalian otomatis dan night mode. Pengguna bahkan bisa membuat daftar selama seminggu penuh terhadap kerja alat. "Aplikasi juga bisa memberikan laporan grafik terhadap kerja alat," kata Marketing Communication Dyson Indonesia Brigiv Aditya.

Misalnya, pengguna sudah menggunakan alat selama sebulan. Grafik akan memberikan penilaian terhadap tindakan pembersihan udara. Hal tersebut bisa menjadi acuan bahwa udara akan semakin bersih dari hari ke hari.

Uniknya, aplikasi ini membuat penyaring udara bisa digunakan oleh banyak pengguna. Apabila dalam satu rumah terdapat lima anggota keluarga, satu penyaring udara bisa dikendalikan lima orang pengguna.

Begitu pula, ketika di rumah terdapat lebih dari satu penyaring udara, satu pengguna bisa mengendalikan seluruh alat yang ada. Aplikasi juga akan memberikan laporan penggantian penyaring apabila sudah habis masa pakai.

Smart Air Purifier Dyson merupakan produk pertama yang penggunaannya dioptimalisasi dengan koneksi internet. Sebelumnya, Dyson memperkenalkan pembersih debu tanpa kabel.

Mirip dengan produk pendahulunya, penyaring udara ini tetap menggunakan teknologi yang dimiliki Dyson, dalam membunuh berbagai jenis partikel bebas dan bakteri yang terbang bersama udara. Cara kerja mesinnya sederhana, penyaring udara berkerja dengan menggunakan filter 360 derajat Glass HEPA.

Filter ini mampu menangkap 99,95 persen alergen halus, hingga 0,1 mikron dari udara. Dyson kemudian menangkap dan menyaringnya melalui tabung filter. Udara bersih pun dikeluarkan dari bilah penyaring udara.

Di Indonesia hanya tersedia Dyson Pure Cool, yang tak hanya berfungsi menyaring udara tapi juga membuat ruangan tetap sejuk. Sementara di negara Eropa lainnya, tersedia versi panas yang bisa digunakan pula untuk menghangatkan suhu ruang.

Perangkat penyaring udara ini hadir dalam dua pilihan desain, yakni tower untuk di lantai dan desk untuk di atas meja. Keduanya memiliki fungsi sama, tetapi berbeda tekanan udara.

Jenis tower lebih cepat dalam bekerja karena memiliki watt lebih besar. Penyaring udara berdesain tower dibanderol seharga Rp 12 juta, sementara jenis desk seharga Rp 10 juta. Keduanya akan tersedia di pusat perbelanjaan dan concept store Dyson Grand Indonesia pada awal September mendatang.    rep: Nora Azizah, ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement