Jumat 22 Jul 2016 17:00 WIB

Mengintip Teknologi yang akan Datang

Red:

Meski selalu membtuhkan teknologi, terkadang dunia tidak siap untuk menerima berbagai perkembangan yang terjadi. Co-founder Google Larry Page mengatakan, membuat mobil terbang merupakan hal mudah. "Hanya saja, dunia yang tidak siap mengadaptasinya," ujar Page dilansir melalui forbes.com.

Ide membuat mobil terbang sebenarnya sudah dikembangkan para peneliti sejak 2004 silam. Namun, faktanya, dunia benar-benar tidak siap untuk mengadopsi kecanggihan tersebut.

Alasan ketidaksiapan tersebut sebenarnya sangat sederhana. Tidak tersedianya bahan pembuatan atau manusia yang dirasa belum membutuhkannya. Padahal, dari segi teori, kehadiran mobil futuristik ini sudah cukup matang untuk diwujudkan.

Contoh lain perkembangan teknologi yang tak siap diadaptasi dunia, yakni virtual reality (VR). Para ahli teknologi sudah menciptakan VR sejak puluhan tahun lalu.

Namun, dunia butuh waktu puluhan tahun untuk mewujudkannya. Laman Telegraph.co.uk melaporkan, membutukan waktu lebih dari setengah abad untuk menerapkan VR di dunia. Padahal, VR headset sudah diciptakan seorang ahli komputer asal Amerika Serikat (AS) Ivan Sutherland pada 1968 silam.

Bagi Shuterland, menciptakan VR headset bukan perkara sulit. "Sebuah ide tidak bisa dikatakan sebagai ide ketika tidak diwujudkan," ungkap Shuterland.

Sebuah teknologi tentu menjadi percuma ketika tidak dibuat dan digunakan oleh manusia dalam menunjang aktivitas kehidupan. Hingga akhirnya, beberapa tahun terakhir beberapa perusahaan teknologi raksasa dunia mulai melirik VR sebagai produk.

Microsoft, Google, Samsung, HTC, dan Facebook melihat VR sebagai teknologi kompeten dengan peluang besar dalam kehidupan. Untuk menciptakan produk berunsur VR, tentu para perusahaan tersebut harus sudah memiliki infrastruktur sebagai penunjang kecanggihan yang ada.

Sama seperti virtual reality, ada sedikitnya 10 teknologi baru atau biasa dikenal dengan the emerging technology di dunia. Berdasarkan pemaparan Valuewalk.com, teknologi tersebut pada dasarnya sudah siap untuk dikembangkan.

Beberapa di antaranya memanfaatkan artificial intelligence (AI) dan saat ini sudah ada perusahaan yang menerapkannya dalam perangkat teknologi besutan mereka.

Namun, ada pula yang masih disebut menyimpan kontroversi fenomenal seperti yang terjadi pada Blockchain. Teknologi "buku besar" terhadap catatan transaksi keuangan tersebut masih belum siap untuk dunia.

Beberapa teknologi yang bisa saja hadir dalam kehidupan kita tak lama lagi, di antaranya:

1. Nanosensors dan Internet of Nanothings

Dua teknologi ini masih menjadi ide paling menarik pada bidang teknologi sains. Para ilmuwan terus mengembangkan idenya pada segmen nanosensors dan internet of nanothings.

Sensor tersebut digunakan untuk melakukan diagnosis pada tubuh manusia. Bahkan, bisa dilakukan dari jarak jauh.

Nantinya teknologi akan membantu memberikan informasi secara real time terhadap diagnosis tersebut. Para ilmuwan sepakat, kedua teknologi tersebut akan memberikan dampak besar, khususnya bagi dunia kesehatan, arsitektur, agrikultur, dan perusahaan obat-obatan.

2. Generasi Terbaru Baterai

Ke depannya, daya baterai akan menggunakan energi terbarukan dalam pengisian daya. Baterai juga menggunakan material yang lebih ramah lingkungan. Baterai generasi terbaru ini juga lebih tahan lama daripada baterai sebagai penunjang aktivitas smartphone kita saat ini.

3. The Blockchain

Meski keberadaannya fenomenal, Blockchain merupakan salah satu teknologi yang tidak akan absen pada masa mendatang. Blockchain merupakan data base raksasa yang akan menyimpan seluruh transaksi perbankan dan finansial di dunia.

Ekosistem blockchain diprediksi akan menggantikan sistem kerja perbankan, perusahaan, hingga pemerintahan yang ada saat ini.

4. Material Dua Dimensi

Para ilmuwan telah membuat beberapa perangkat teknologi dengan material dua dimensi (2D). Graphene menjadi salah satu penemuan dari teknologi tersebut.

Grap atau graphite tersebut berbentuk layar tipis yang nantinya bisa digunakan pada industri kesehatan. Salah satunya dipakai untuk tes diabetes. Material 2D juga nantinya akan banyak digunakan untuk menciptakan wearable technology.

5. Autonomous Vehicle

Kendaraan serbaotomatis memang sudah diterapkan pada beberapa merek mobil. Bahkan, Ford sudah menerapkan sensor suara di dalam mobilnya.

Pengendara cukup melakukan perintah suara untuk menyalakan radio. Ke depannya, mobil diprediksi bisa menyetir otomatis dengan jarak cukup jauh. Bahkan, di jalanan berkondisi curam sekalipun. Mobil otomatis juga akan lebih ramah lingkungan dan ekonomis.

6. Cip di dalam Organ

Penemuan ini memang masih kontroversial di dunia kesehatan. Namun, para ilmuwan berpendapat, menanam cip di dalam organ manusia, maka akan lebih mudah mengetahui kondisi dari organ tersebut. Cip juga bisa membantu dalam melakukan tes obat dan kesehatan.

7. Petrovskite Solar Cells

Petrovskite merupakan kristal ciptaan manusia sebagai bahan dasar photovoltaics. Secara sederhana, petrovskite bisa menekan biaya Watt dari listrik dengan bantuan tenaga surya. Selama lima tahun terakhir, petrovskite telah dikembangkan para ilmuwan dunia. Petrovskite akan menjamin efisiensi dari penggunaan listrik di masa depan.

8. Ekosistem Artificial Intelligence (AI)

Manusia tidak akan bermimpi lagi memiliki asisten digital di masa depan. Artificial intelligence (AI) akan menerapkan hal tersebut.

Saat ini, AI sudah diterapkan di beberapa platform digital, tapi masih dalam bentuk suara. Asisten digital tersebut seperti Jarvis, sang asisten superhero Iron Man, di masa depan tidak mustahil lagi bisa dimiliki banyak orang.

9. Optogenetics

Teknologi optogenetics akan bermanfaat dalam mengetahui perkembangan dan aktivitas otak manusia. Optogenetics menggunakan cahaya dan warna untuk membedakan macam gerakan pada otak. Para ilmuwan percaya teknologi ini akan bermanfaat untuk proses pemulihan gangguan otak.

10. Metabolic Engineering System

Sistem metabolic engineering digunakan untuk mempercepat pertumbuhan pangan. Nantinya, sistem ini akan berguna dalam pembuatan beberapa bahan makanan, seperti anggur, keju, makanan fermentasi, dan beberapa jenis tumbuhan bio teknologi.  rep: Nora Azizah, ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement