Senin 27 Jun 2016 14:00 WIB

Tak Cukup Lagi Hanya 4G

Red:

Belum sampai setahun yang lalu, teknologi 4G hadir di Indonesia. Kehadiran teknologi yang satu ini mengubah pola komunikasi dan konsumsi data sehari-hari masyarakat di Indonesia.

Tetapi, teknologi memang tidak bisa berhenti. Meningkatnya permintaan kapasitas data yang lebih tinggi dan transfer data lebih cepat, telah meningkatkan pula kebutuhan implementasi carrier aggregation.

Carrier aggregation adalah teknologi yang memungkinkan jaringan 4G berjalan di dua frekuensi berbeda. Dengan begitu, kecepatan datanya jadi bisa dilipatgandakan.

Menjawab kebutuhan ini, Smartfren, Nokia dan Qualcomm berkolaborasi sekaligus menorehkan rekor baru di industri telekomunikasi. Bersama, ketiga perusahaan telco ini sukses menggelar uji coba 3 carrier aggregation di Indonesia.

Uji coba ini nantinya diharapkan mampu memberikan koneksi internet yang memiliki kecepatan hampir tiga kali lipat dari kecepatan yang ada saat ini.

Uji coba ini menggunakan Mobile Development Platform Smartphone (MDP/S) dengan ditenagai Qualcomm Snapdragon 820. MDP beroperasi pada jaringan 4G LTE Advanced Smartfren dan menggunakan teknologi LTE Advance milik Nokia Networks.

Kombinasi tiga carrier aggregation ini memungkinkan Smartfren mengaggregasikan spektrum 10Mhz di Frequency Division Duplexing (FDD) 850MHz dan spektrum 10Mhz + 20Mhz di Time Division Duplexing (TDD) 2300GHz, sehingga dapat menghasilkan kecepatan hingga mencapai 240Mbps.

FDD mempunyai cara pengantaran data dengan menggunakan dua buah channel yang berbeda antara transmit dan receive. Sedangkan TDD adalah proses pengantaran data di mana data yang diantarkan dan diterima berada dalam satu channel frekuensi yang sama, hanya dengan pemisahan jeda waktu yang singkat.

Kombinasi ini dapat meningkatkan bandwidth dengan memungkinkan operator untuk mengaggregasi hingga lima carrier secara bersamaan, menciptakan pipa data yang lebih besar dengan total bandwidth sampai dengan 100MHz.   rep: Santi Sopia, ed: Setyanavidita Livikacansera

Hadirkan Data Lebih Cepat

Inovasi ini memungkinkan operator untuk meningkatkan tingkat kecepatan data, meningkatkan cakupan downlink dan menyederhanakan manajemen trafik.

CTO Smarfren, Christian Daigneault mengatakan, kesiapan dari ekosistem mobile end-to-end akan menentukan kesuksesan dari implementasi teknologi carrier aggregation. Tantangan yang harus dihadapi oleh industri telekomunikasi di Indonesia, menurutnya, adalah kecepatan konektivitas dan luasnya cakupan jaringan.

"Uji coba tiga carrier aggregation ini mencerminkan upaya kami dalam rangka memberikan layanan dan pengalaman yang luar biasa kepada pelanggan," jelasnya.

Kesuksesan uji coba dan ekspansi jaringan di lebih dari 188 kota dan kabupaten, dalam kurun waktu enam bulan terakhir, menunjukkan komitmen dalam memberikan pengalaman terbaik yang disediakan oleh Smartfren dan Qualcomm. "Kami sangat bersemangat menjadi operator pertama di Indonesia yang berhasil melakukan uji coba teknologi tiga carrier aggregation dalam jaringan 4G LTE Advanced kami," tambah Christian.

Keberhasilan dari implementasi ini diharapkan juga akan menjadi langkah besar di dunia teknologi komunikasi Tanah Air.

Head of Customer Team Nokia Networks, Ripudaman Lamba menjelaskan, Nokia berusaha memberikan inovasi dan memastikan tersedianya jaringan yang berkualitas tinggi. Nokia juga berkomitmen mendukung pelanggan dengan berbagai produk dan layanan yang dapat membantu Smartfren memenuhi tantangan dari makin tingginya permintaan masyarakat terhadap beragam layanan 4G.

"Dengan teknologi dari Nokia, Smartfren akan mampu meningkatkan kinerja jaringannya, menyediakan pengalaman mobile broadband kelas dunia kepada pelanggan," kata dia.

Kolaborasi dengan Smartfren juga tak ketinggalan membuka peluang bagi Qualcomm menciptakan ekosistem mobile yang makin kondusif di Indonesia. Menurut Country Director Qualcomm Indonesia, Shaneddy Ong, efektivitas ekosistem selama ini amat ditentukan oleh kesiapan operator telekomunikasi, produsen perangkat mobile, dan tentunya produsen mobile processor.

Dengan kombinasi tiga carrier aggregation, pengguna dapat menikmati kecepatan unduh dan respons aplikasi hingga tiga kali lebih cepat, koneksi yang andal, dan akses ke jaringan yang berkualitas tinggi. Dengan begitu, berbagai keperluan masyarakat dalam menikmati pengalaman teknologi 4G dapat dipenuhi dengan semakin baik.    rep: Santi Sopia, ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement