Selasa 01 Dec 2015 01:00 WIB

Agar Semua Perpustakaan Terhubung

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, Agar Semua Perpustakaan Terhubung

Tidak ada sambungan yang memungkinkan untuk pemanfaatan koleksi seluruh institusi.

Ismail Fahmi masih teringat akan perpustakaan di kampusnya, Universitas Groningen, Belanda. Pada 2004, masih ada deretan buku memenuhi puluhan bahkan ratusan rak buku. Namun, saat dirinya mengambil kuliah doktoral beberapa tahun kemudian, tak ada lagi rak buku di sana.

Buku-buku dipindah ke lantai dasar. Mulai lantai satu hingga empat, yang ada hanyalah mahasiswa yang duduk santai dengan ponsel cerdas dan komputer jinjingnya. "Semuanya sudah menjadi digital," ujar Ismail yang membangun perpustakaan digital Institut Teknologi Bandung (ITB), saat memberikan pemaparan di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Senin (30/11).

Mahasiswa hanya duduk manis. Mereka langsung membuka laman perpustakaan digital untuk mengakses buku, jurnal, dan berbagai karya ilmiah. Ismail menyatakan perpustakaan digital di Indonesia sudah menerapkan sistem tersebut, namun masih ada yang kurang. Satu perpustakaan digital dengan lainnya masih belum terhubung.

Dia pernah membuka laman perpusnas.go.id. Sayangnya, laman tersebut tidak terhubung dengan laman perpustakaan Universitas Indonesia (UI), perpustakaan ITB, dan perpustakaan lainnya. Masing-masing perpustakaan memiliki portal tersendiri.

Setiap portal memiliki tautan yang tidak sedikit. Laman perpusnas.go.id memiliki 52 tautan. Portal perpustakaan UI memiliki empat tautan. Portal perpustakaan lainnya masih memiliki tautan mulai tiga hingga lima.

Pengguna perpustakaan digital harus mengunjungi setiap laman jika ingin mengakses. Tidak ada sambungan yang memungkinkan untuk pemanfaatan koleksi seluruh institusi. Dampaknya, banyak penelitian yang dibiayai negara atau uang pribadi yang tidak bisa diakses.

Ismail kemudian memprakarsai mesin pencarian onesearch.id. Portal tersebut bisa dimanfaatkan kalangan akademisi, masyarakat luas, pemerintah, dan korporasi. Pengguna bisa memilih, apakah akan mencari kata kunci berdasarkan pemberitaan di koran, jurnal, majalah, buku, dan lainnya.

Menurutnya, mesin pencarian ini akan sangat membantu untuk membuat riset dan analisis. Peneliti, misalnya, dapat mencari bahan untuk dikembangkan lebih lanjut.

Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Welmi Sunyi Ari Ningsih memiliki pengalaman tersendiri terkait perpustakaan digital yang saling terhubung. Sepuluh tahun lalu dia sudah memiliki keinginan agar semua perpustakaan dapat diakses dengan mudah. "Waktu itu ada beberapa perpustakaan daerah. Kita bersinergi. Kemudian ada yang menjadi koordinator. Ini sukarela. Hanya bertahan sesaat. Kemudian bubar," tambahnya.

Saat ini, keterhubungan perpustakaan sudah tidak lagi sukarela karena sudah ada lamannya. Laman perpusnas.go.id sudah bisa dimanfaatkan untuk mengakses koleksinya sendiri dan 52 perpustakaan lainnya. Target ke depannya adalah menghubungkan semuanya melalui onesearch.id.

Berantas plagiat

Ismail Fahmi menjelaskan, onesearch.id akan terus berkembang. Penggunaannya tidak hanya untuk mencari artikel. Nantinya akan dikembangkan untuk memastikan keaslian tulisan.

Saat ini, mesin pencarian tersebut sudah bisa dimanfaatkan untuk menelusuri penelitian atau karya ilmiah yang mirip. Jika ingin didalami lagi maka bisa diketahui apakah ada unsur plagiat di dalamnya atau tidak.

Ke depannya, laman ini nantinya akan mampu melacak asal-usul setiap kalimat yang ada dalam karya ilmiah. Nantinya akan diketahui keasliannya.

Ismail menjelaskan, ada kebiasaan yang menurutnya patut dicurigai. Sejumlah pengelola perpustakaan tidak ingin koleksi skripsi, tesis, dan disertasinya diunggah ke laman internet. Ada kekhawatiran jika karya tersebut adalah plagiat.

Pengembangan ke sana akan dimulai secara bertahap. Saat ini, onesearch.id baru fokus untuk pencarian bibliografi dan menjadi pusat data tematik Perpusnas. Prosesnya dilakukan dengan memasukkan data sebanyak mungkin kemudian melakukan pencarian dan membuat indeks bibliografi.

Tahun depan, pihaknya akan berkonsentrasi untuk memasukkan teks buku-buku. Nantinya, pembaca dapat langsung membaca buku-buku secara penuh. Setiap halaman buku bisa diakses gratis. Pada 2017, barulah akan diketahui dokumen-dokumen yang mirip bahkan sama. Karya plagiat akan langsung diketahui.

***

Data di dalam onesearch.id

237.905.400 artikel koran

20.251.013 jurnal

17.287.652 artikel perdagangan

14.661.494 surat-surat yang terpublikasi

10.153.945 artikel majalah

5.010.830 ulasan buku

892.201 disertasi

527.300 web resource

261.691 referensi

236.781 data set

User Online :

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement