Istilah internet of things atau IoT memang semakin membumi. Ide IoT pertama kali dilontarkan oleh Kevin Ashton, pakar tek no logi dan informatika asal Inggris, pada 1999.
Ashton yang juga merupakan penemu dari Auto- ID Massachusettes Institute of Technology (MIT) ini mengemu ka kan, internet akan menjadi pe rangkat utama dalam menunjang setiap aspek kehidupan manusia. Ba gaimana teknologi internet bisa melakukan hal tersebut?
"Kata 'things' dalam istilah tersebut bermakna sangat luas," jelas Ketua Yayasan Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) Ir G Hidayat Tjokrodjojo dalam acara pembukaan pameran Indocomtech 2015 di Jakarta, Rabu (28/10). Saat ini, internet telah mengikat 'things' di dalam setiap aspek kehidupan masyarakat.
Contoh yang sudah terlihat nyata saat ini dalam bi ang perekonomian. Transaksi jual beli melalui mar ket place online kini sudah semakin tak terben dung.
Usaha yang terlihat kecil tidak memiliki kantor atau pergudangan justru memiliki omzet ratusan juta rupiah. Tak hanya di aspek bisnis, 'things' juga telah menyentuh ranah pribadi.
Seperti, aktivitas online yang menggunakan media sosial dan mobile messenger. Sejak mulai ba ngun tidur hingga kembali lagi ke kasur, manusia tak pernah lepas dari ponsel pribadinya.
Melihat fenomena tersebut, Indocomtech 2015 hadir dengan konsep keterkaitan antara masyarakat dan internet yang semakin tak terpisahkan. Dalam pameran ke-23 ini, pihak penyelenggara men coba mengadaptasi IoT dalam bentuk smart home.
"Konsep ini memang berbeda dan tidak pernah dilakukan pada pameran sebelumnya," kata Project Director PT Amara Pameran Internasional (API) Bambang Setiawan. Smart home menjadi angin segar bagi para pengunjung pameran untuk menge tahui lebih dalam mengenai ikatan antara internet dan kehidupan.
Konsep smart home tertuang dalam bentuk wa hana sederhana. Rumah pintar ini bisa ditemukan di lobi Cendrawasih Hall, JCC. Pengunjung bisa mera sakan pengalaman melakukan aktivitas seharihari hanya dengan satu tombol.
Misalnya, mematikan lampu, membuat kopi, hing ga menutup pintu bisa dilakukan langsung dari smartphone. Cukup dengan koneksi internet, aktivi tas di rumah bisa dikendalikan melalui gawai pri badi.
Pengunjung juga bisa mendapatkan edukasi mengenai peran internet dalam beberapa produk baru yang ditawarkan perusahaan IT. Tanpa disa dari, saat ini masyarakat sudah mulai memiliki pe rang kat IoT dan mengunakannya dalam beraktivitas sehari-hari.
Produk IT dari sekitar 200 perusahaan yang memamerkan teknologinya dalam Indocomtech hadir untuk mempersiapkan inovasinya dalam me nuju IoT di masa depan. Selain memberikan gam bar an mengenai IoT, pameran ini juga menampilkan be ra gam aplikasi mobile terbaru buatan anak bang sa.
Start up lokal tersebut sudah melalui proses ku rasi yang dinilai langsung oleh para ahli agar bisa mem perkenalkannya pada masyarakat. Rencananya, Indocomtech akan terus mengembangkan program start up lokal demi mendukung aplikasi dalam ne geri.
Rencananya, tahun depan akan diadakan pula kompetisi dan pemberian penghargaan bagi aplikasi lokal terbaik. Indocomtech 2015 berlangsung dari 28 Oktober hingga 1 November mendatang. n ed: setyanavidita livikacansera
Ikuti Whatsapp Channel Republika
