Senin 31 Aug 2015 13:00 WIB

Qualcomm Siapkan Perangkat LTE Rp 1 Jutaan

Red:

Teknologi internet supercepat atau lebih dikenal dengan nama 4G Long Term Evolution (LTE) sedang bergenerasi di Indonesia. Meski implementasinya belum merata, pengadopsiannya akan semakin gencar.

Generasi nirkabel ini juga akan segera merata di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Berbagai infrastruktur tengah dibangun demi meratakan ekosistem mobile di dalam negeri.

Untuk mewujudkannya, tentu perlu perangkat dengan harga terjangkau. Saat ini, rata-rata ponsel 4G masih berada di atas kisaran harga Rp 2 juta.

Hal ini mendorong Qualcomm bersama beberapa mitranya tengah mempersiapkan perangkat murah LTE. Hal ini dilakukan demi merealisasikan tujuan teknologi masa mendatang.

Dengan adanya perangkat berharga terjangkau, tentunya akan memudahkan masyarakat dalam memiliki ponsel. "Perangkat ini dibuat untuk bisa mencapai tujuan ekosistem mobil di Indonesia bisa tercapai," jelas Country Director Qualcomm Indonesia Shannedy Ong dalam acara perayaan ulang tahun Qualcomm yang ke-30.

Rencananya, ponsel 4G tersebut akan dibanderol seharga di bawah Rp 1 juta. Paling lambat menjelang akhir tahun ini, ponsel 4G murah sudah bisa diproduksi.

Meski nantinya chipset yang diciptakan untuk low-end, bukan berarti tak diiringi kualitas yang baik. Qualcomm juga terus menggandeng operator dan desain lokal dalam menciptakan ekosistem tersebut.

Rencananya, Qualcomm sudah menciptakan standar prosesor mobile Snapdragon dengan performa tinggi bagi industri ponsel. Selain berperforma tinggi, prosesor tersebut juga akan efisien terhadap daya.

Bentuk kerja sama Qualcomm dan Smartfren menjadi salah satu bentuk komitmen dalam penyediaan ponsel 4G. Smartfren dengan seri Andromax 4G, yakni Andromax R dan Q, menanamkan Snapdragon di dalamnya.

Pencapaian ini menjadi awal penerapan 4G pada ponsel. Qualcomm menyatakan, pada 2018, diperkirakan akan terjadi migrasi LTE di Indonesia. "Sekitar 68 persen akan beralih ke LTE dari 85 persen penduduk Indonesia yang mengakses internet melalui ponsel pintar," tutup Shannedy. rep: Nora Azizah  ed: Setyanavidita Livikacansera

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement